Senin, 13 Juli 2009

SILABUS MATERI PEBNGAJIAN

SILABUS MATERI PENGAJIAN

1. AQIDAH TAUHID

1.0 Muqadimmah
2.0 Tauhid Rububiyyah dan Pengertiannya
3.0 Tauhid Uluhiyyah dan Pengertiannya
4.0 Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah adalah Asas Keimanan
5.0 Pengertian Kalimah Syahadah
6.0 Penutup

2. ISLAM SEBAGAI FALSAFAH HIDUP

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Islam
3.0 Dasar-Dasar Asasi Dalam Cara Hidup Islam
4.0 Tujuan Hidup Dalam Islam
5.0 Keterpaduan Adalah Ciri Utama Cara Hidup Islam
6.0 Penutup

3. IBADAH DALAM ISLAM

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian 'Ibadah Menurut Islam
3.0 Ruang Lingkup Ibadah
4.0 Ciri-Ciri Ibadah Dalam Islam
5.0 Penutup

4. HAKEKAT BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Iman
3.0 Iman Dan Hakikatnya
4.0 Iman Maudu Dan Syaratnya
5.0 Batas-Batas Iman Dan Kufur
6.0 Perkara-Perkara Yang Membatalkan Iman
7.0 Langkah-Langkah Untuk Kembali Kepada Iman Setelah Terkeluar Daripadanya
8.0 Langkah-Langkah Untuk Memelahara Kesejahteraan Iman
9.0 Penutup

5. PERUTUSAN PARA ANBIYA'

1.0 Muqadimmah
2.0 Sejarah Ringkas Perjuangan Para Anbiya
3.0 Risalah Para Anbiya
4.0 Akibat-Akibat Keingkaran Ummah Terhadap Para Anbiya
5.0 Islam dan Perutusan Para Anbiya
6.0 Penutup

6. DA'WAH ISLAMIYYAH TERAS KEBANGKITAN UMMAH

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Da'wah Menurut Islam
3.0 Dalil-Dalil Tuntutan Da'wah
4.0 Hubungan Di Antara Iman Dan Tuntutan Da'wah
5.0 Kedudukan Da'wah Dari Segi Hukum Islam
6.0 Matlamat Da'wah
7.0 Da'wah Dan Kebangkitan Ummah
8.0 Penutup

7. JIHAD FISABILILLAH INTI KEKUATAN UMMAH

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Jihad
3.0 Tuntutan Jihad Dalam Rukun Islam
4.0 Medan-Medan Jihad
5.0 Peringkat-Peringkat Jihad
6.0 Jihad Qital - Puncak Jihad Fi Sabilllah
7.0 Kemuliaan Jihad
8.0 Kenapa Jihad Menjadi Inti Kekuatan Ummah
9.0 Penutup

8. KEMBALI KEPADA MADARASAH RASULULLAH (s.a.w) DAN KE ARAH MENCONTOH GENERASI QURANI

1.0 Muqadimmah
2.0 Rasulullah (s.a.w) Pembela Dan Pembebas Ummah
3.0 Perubahan Masyarakat dan Madrasah Rasulullah (s.a.w)
4.0 Rasulullah (s.a.w) Dan Generasi Al-Quran
5.0 Generasi Al-Quran Dan Ciri-Cirinya
6.0 Kembali Menurut Jejak Langkah Generasi Al-Quran
7.0 Penutup

SILABUS MATERI RAMADHAN 1417 H
NO

JUDUL/TOPIK

U R A I A N
REFERENSI
1
Optimalisasi ibadah Ramadhan

1. Kegembiraan menyambut Ramadhan
2. Target ibadah Ramadhan:

1. Taqarrub ilallah
2. Tadzkiyatun nafs
3. Pemakmuran mesjid

QS 2:183

Hadist 1
2
Hakikat ibadah Ramadhan

1. Ramadhan melatih diri meningkatkan taqwa
2. Hakikat ibadah Ramadhan

1. Memperbaiki keislaman diri
2. Memperbaiki keislaman keluarga
3. Memperbaiki keislaman masyarakat

QS 2:183

QS 66:6
3
Iman, ilmu dan amal

1. Hubungan antara ilmu dan iman
2. Kewajiban beramal dengan ilmu
3. Nilai manusia tergantung iman dan amal

QS 58:11

QS 17:36

QS 95:4-6
4
Keutamaan shalat berjamaah

1. Keharusan menunaikan shalat berjamaah
2. Keutamaan shalat berjamaah

1. Nilai pahala yang lebih besar
2. Memperkokoh semangat persatuan

Hadist 2
5
Shalat berjamaah di mesjid

1. Keharusan laki-laki shalat di mesjid
2. Abdullah bin Ummi Maktum, buta tetapi tetap ke mesjid
3. Manfaat shalat di mesjid:

1. Mendapat pahala yang besar
2. Memiliki tanggung jawab sosial
3. Tumbuh kesadaran pemakmuran mesjid

QS 9:18

Hadist 3
6
Makna dan hakikat sabar

1. Sabar, makna dan hakikatnya
2. Macam-macam sabar:

1. Sabar atas cobaan dunia
2. Sabar dari keinginan nafsu
3. Sabar dalam taat
4. Sabar atas beban da’wah
5. Sabar saat pertempuran
6. Sabar dalam hubungan manusiawi

QS 2:155
7
Hak asasi manusia dalam Islam

1. Manusia merupakan makhluk yang mulia
2. Hal-hal yang menjadi hak manusia untuk dipelihara:

1. Agama
2. Jiwa
3. Kehormatan
4. Akal
5. Harta

QS 2:193

QS 12:53

QS 4:68

QS 5:58

QS 63:9
8
Taqwa dan keuntungannya

1. Keharusan memperkokoh taqwa
2. Pengertian taqwa
3. Keuntungan orang yang bertaqwa:

1. Diberi jalan keluar dari masalah
2. Mendapat rizki dari yang tak terduga
3. Dimudahkan urusannya
4. Digandakan pahalanya
5. Mampu membedakan haq dan batil

QS 3:102

QS 65:2-5

QS 8:29

Hadist 4
9
Profil orang yang bertaqwa

1. Beda antara yang bertaqwa dengan yang tidak
2. Profil orang yang bertaqwa:

1. Memiliki keimanan yang mantap
2. Dekat kepada Allah swt
3. Siap berkorban jiwa dan harta
4. Berhubungan baik dengan sesama

QS 2:2-5

QS 2:177
10
Tawakkal itu indah

1. Makna dan keharusan tawakkal
2. Rukun tawakkal:

1. Mengenal Allah dengan segala sifatnya seperti: Maha kuasa, kaya, tempat meminta
2. Kemantapan hati dalam tauhid
3. Menyandarkan hati sepenuhnya kepada Allah
4. Baik sangka kepada Allah

QS 3:160
11
Pengaruh tawakkal

1. Tawakkal kepentingan manusia
2. Buah tawakkal:

1. Ketentraman
2. Kekuatan
3. Keperkasaan
4. Ridha (kepuasan)
5. Harapan (optimis)

QS 10:71-72

QS 11:54-56

QS 8:49

QS 21:83-88
12
Jalan menuju tawakkal

1. Tawakkal menggunakan jalan yang ditentukan Allah
2. Jalan menuju tawakkal:

1. Mengetahui asma Allah
2. Tsiqah (percaya) pada Allah
3. Mengenal kelemahan diri sendiri
4. Bergaul dengan orang yang bertawakkal
5. Mengikuti jejak generasi yang tawakkal
6. Mengetahui keutamaan tawakkal

QS 67:29

QS 51:20-21

QS 19:1-2

QS 65:3
13
Kendala tawakkal

1. Manusia kadangkala tidak bertawakkal
2. Kendala dalam tawakkal:

1. Tidak mengetahui kedudukan Allah
2. Tertipu diri sendiri
3. Condong kepada makhluk
4. Terpedaya dunia

QS 6:17

QS 18:42-44

QS 7:194

QS 3:14
14
Nikah dalam pandangan Islam

1. Anjuran untuk menikah
2. Nikah merupakan sesuatu yang agung dan sakral, jangan nodai pernikahan dengan sesuatu yang maksiat
3. Pernikahan harus disyukuri

Hadist 16

QS 4:21
15
Rumah tangga yang bahagia

1. Setiap orang menghendaki kehidupan rumah tangga yang bahagia
2. Faktor-faktor kebahagiaan:

1. Pasangan hidup yang shaleh
2. Anak-anak yang shaleh
3. Pergaulan dengan orang shaleh
4. Sumber rizki di negeri sendiri

QS 30:21

Hadist 17
16
Fungsi rumah tangga

1. Keharusan membekali kehidupan rumah tangga dengan taqwa
2. Fungsi rumah tangga:

1. Tempat kembali
2. Mesjid
3. Madrasah
4. Benteng pertahanan rohani

QS 2:197
17
Interaksi dengan Al-Qur’an

1. Perlu dekat dengan Al-Qur’an
2. Bentuk interaksi dengan Al-Qur’an

1. Membaca
2. Memahami
3. Mengamalkan
4. Memasyarakatkan

QS 2:185
18
Waktu dalam kehidupan muslim

1. Waktu itu laksana pedang
2. Waktu cepat berlalu dan takkan kembali lagi
3. Penyesalan akibat tak manfaatkan waktu dengan baik
4. Keharusan memanfaatkan waktu dengan baik

QS 79:46

QS 63:9-10

QS 35:36-37

Hadist 9
19
I’tikaf, menghidupkan sunnah rasul

1. Meneladani Rasul dalam ibadah 10 hari terakhir
2. I’tikaf dalam rangka memakmurkan mesjid Taqarrub Ilallah

Hadist 18
20
Program I’tikaf

1. I’tikaf, usaha memantapkan iman dan taqwa
2. Program: Bahasan tema-tema Islam, kajian kitab, tadabbur, dzikir dan lain-lain

Hadist 19
21
Taqarrub ilallah

1. Keharusan mendekatkan diri kepada Allah
2. Seluruh peribadatan mendidik kita untuk dekat kepada Allah
3. Pentingnya dekat kepada Allah:

1. Memiliki ketenangan dan ketentraman jiwa
2. Tidak berani menyimpang dari jalan Allah
3. Bertanggung jawab atas tegaknya nilai-nilai Islam

Hadist 10

QS 58:7-8
22
Urgensi ikhlas dalam beramal

1. Pengertian dan perintah ikhlas
2. Urgensi ikhlas dalam amal

1. Faktor diterimanya amal
2. Amal yang berat menjadi ringan

QS 98:5
23
Buah keikhlasan

1. Ikhlas membawa pengaruh positif
2. Buah-buah ikhlas:

1. Ketenangan jiwa
2. Kekuatan rohani
3. Amal yang kontinyu
4. Memperoleh pahala

Hadist 11

Hadist 12

QS 28:88

Hadist 13
24
Faktor-faktor pemantap ikhlas

1. Kesungguhan mencapai ikhlas
2. Faktor-faktor pemantap ikhlas

1. Ilmu yang mantap
2. Teman yang ikhlas
3. Mengikuti orang ikhlas
4. Berjuang melawan hawa nafsu
5. Berdo’a kepada Allah swt

QS 22:54

Hadist 14

Hadist 15

QS 18:28
25
Hikmah zakat

1. Keharusan menunaikan zakat
2. Hikmah zakat:

1. Mensucikan jiwa dari sifat kikir
2. Mensucikan harta dari yang haram
3. Memperkokoh hubungan kepada Allah
4. Memperkokoh hubungan dengan sesama muslim

QS 9:60, 103
26
Kaya hati

1. Kaya hati merupakan kaya yang sesungguhnya
2. Kaya hati: cukup dan ridha dengan pemberian Allah
3. Miskin hati: merasa kurang meskipun harta sudah banyak
4. Ciri kaya hati:

1. Dipenuhi cahaya iman
2. Memiliki sifat qona’ah
3. Memiliki sifat tawakkal yang tinggi

Hadist 5

QS 24:35

Hadist 6

QS 65:3
27
Pintu-pintu syaithan

1. Syaithan selalu mencari celah untuk menghancurkan manusia
2. Pintu-pintu yang digunakan syaithan:

1. Wanita
2. Anak
3. Harta
4. Kuda pilihan sebagai simbol status

QS 63:9
28
Dzikir, syukur dan ibadah yang baik

1. Nabi mengajarkan do’a minta kesanggupan berdzikir, syukur dan ibadah yang baik
2. Hakikat dzikir, syukur dan ibadah yang baik

Hadist 7

QS 63:9

QS 14:7

Hadist 8
29
Makna takbiran

1. Mengakhiri Ramadhan dengan takbir, tahlil dan tahmid
2. Takbir berarti mengakui kebesaran Allah dan mau tunduk pada undang-undang Allah
3. Tahlil berarti loyalitas hanya kepada Allah
4. Tahmid berarti bersyukur atas nikmat dari Allah

QS 2:185
30
Kembali kepada fitrah

1. Mengakhiri Ramadhan, mengembalikan kesucian jiwa
2. Keberhasilan ibadah Ramadhan:

1. Tauhid yang mantap
2. Akhlak yang mulia
3. Semangat menimba ilmu
4. Semangat memakmurkan mesjid
5. Solidaritas sosial yang tinggi

QS 30:30

SILABUS MATERI KHUTBAH JUM’AT 1997
NO

JUDUL/TOPIK

URAIAN/POKOK BAHASAN

REFERENSI
1
Memasuki Tahun Baru, menyambut Ramadhan yang mubarak

1. Tahun baru dengan semangat berislam yang lebih baik
2. Menyambut Ramadhan dengan gembira sebagai bulan perbaikan diri
3. Kegembiraan menyambut Ramadhan dengan:

1. Memahami kembali hakikat ibadah Ramadhan
2. Berniat untuk mengisi Ramadhan dengan aktivitas yang bermanfaat
3. Memperkokoh hubungan kepada Allah dan sesama muslim

QS 2:183

Hadist 1
2
Ramadhan sebagai madrasah bagi muslim

1. Ramadhan merupakan bulan latihan dan pembinaan
2. Ramadhan melatih kesehatan fisik, mental dan sosial
3. Optimalisasi Ramadhan sebagai bulan tarbiyah

QS 2:183

Hadist 2
3
I’tikaf dan pembersihan diri

1. Perlunya memasyarakatkan I’tikaf
2. Memanfaatkan Ramadhan untuk membersihkan:

1. Niat agar memiliki keikhlasan
2. Jiwa agar memiliki sifat-sifat mulia
3. Harta agar terjamin halalnya dan terhindar dariterlalu cinta pada harta

QS 51:56

QS 91:8-10

QS 9:103
4
Interaksi dengan Al-Qur’an

1. Ramadhan sebagai syahrul Qur’an
2. Al-Qur’an merupakan petunjuk hidup muslim
3. Kedekatan muslim terhadap Al-Qur’an:

1. Memahami dengan baik
2. Membacanya secara rutin
3. Selalu menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuannya
4. Berjuang menegakkannya

QS 2:185

QS 6:153

QS 61:8-9
5
Zakat dan tanggung jawab sosial

1. Zakat merupakan kewajiban dan kebutuhan yang harus ditunaikan
2. Fungsi zakat:

1. Membersihkan hati dari sifat kikirdan terlalu cinta pada harta
2. Membersihkan harta dari kemungkinan mendapatkannya yang tidak halal
3. Menjembatani kesenjangan sosial antara yang mampu dengan yang tidak mampu

QS 7:156

QS 9:103

QS 9:60
6
Islam agama fitrah

1. Islam merupakan agama untuk manusia
2. Ajaran Islam cocok dengan manusia, karena tak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia
3. Kalau ada manusia yang tidak cocok dengan Islam, bukan karena Islamnya yang tidak cocok tapi manusianya yang tidak sehat secara rohani

QS 6:153

QS 2:10
7
Profil umat terbaik

1. Keharusan kita untuk menjadi umat terbaik
2. Ciri umat terbaik:

1. Amar ma’ruf
2. Nahi munkar
3. Beriman kepada Allah

QS 3:110
8
Kenikmatan iman dan kunci masuk surga

1. Setiap muslim tentu ingin masuk surga
2. Tiga kunci syurga yang juga membuat iman menjadi lezat:

1. Ridha kepada Allah sebagai Tuhan
2. Islam sebagai agama
3. Muhammad sebagai Nabi/Rasul

Hadist 3

Hadist 4

QS 79:30

QS 3:85

QS 33:21
9
Profil generasi yang shaleh

1. Dunia ini diwariskan kepada mereka yang shaleh
2. Persepsi tentang keshalehan
3. Profil generasi yang shaleh:

1. Memiliki iman yang kuat
2. Memiliki ilmu dan wawasan yang luas
3. Memiliki kemampuan/ketrampilan
4. Bersungguh-sungguh dalam perjuangan menegakkan kebenaran

QS 21:105

QS 46:13

QS 58:11

QS 22:78
10
Iman yang kokoh

1. Keharusan memiliki iman yang kokoh
2. Faktor-faktor pengokoh iman:

1. Memahami Al-Qur’an
2. Memahami dan meneladani Rasul
3. Mengikuti jejak sahabat dan salafus shaleh

QS 10:57

QS 47:24

QS 4:80

QS 31:32

QS 4:69
11
Sebab-sebab lemahnya iman

1. Iman bisa kuat dan bisa lemah
2. Sebab lemahnya iman:

1. Pengaruh duniawi
2. Takut pada kehidupan
3. Berbuat maksiat
4. Terbatas pada aspek ilmu

QS 57:20

QS 63:11, 11:6

QS 5:58

QS 33:39

QS 3:14
12
Membangun kekuatan umat

1. Keharusan membangun kekuatan umat
2. Enam kekuatan umat yang harus dibangun:

1. Kekuatan akidah
2. Kekuatan akhlak
3. Kekuatan jamaah
4. Kekuatan ilmu
5. Kekuatan harta
6. Kekuatan jihad

Hadist 5

QS 46:13

QS 68:4

QS 61:4

QS 58:11

QS 63:9

QS 8:60
13
Haji dan refleksinya dalam kehidupan

1. haji mabrur, calon penghuni syurga
2. Makna dan hikmah dari rangkaian pelaksanaan haji
3. Makna kewajiban sekali dalam seumur hidup karena kesan haji yang mendalam sepanjang hidup

Hadist 6

QS 22:30
14
Bukti haji mabrur

1. Haji bukan sekedar menggugurkan kewajiban
2. Bukti haji mabrur:

1. Taqarrub ilallah
2. Menjalin hubungan akrab dengan sesama
3. Memiliki tanggung jawab perjuangan menegakkan Islam

QS 22:32

QS 2:186

QS 3:103

QS 22:78
15
Nabi Ibrahim sebagai teladan

1. Kehidupan Ibrahim dan keluarganya mengandung banyak pelajaran
2. Pelajaran dari kisah Ibrahim:

1. Tauhidnya yang mantap
2. Kegigihan dalam berjuang
3. Pengorbanan yang tiada terkira
4. Dukungan keluarga yang kuat

QS 3:67

QS 37:97-98

QS 37:102-107

QS 2:132
16
Pengorbanan dalam perjuangan

1. Keharusan berjuang di jalan Allah
2. Tiada perjuangan tanpa pengorbanan
3. Pengorbanan dengan jiwa dan harta

QS 61:4

QS 9:111
17
Kepemimpinan dalam Islam

1. Kebutuhan masyarakat terhadap adanya pemimpin
2. Keharusan memilih pemimpin yang baik. Yakni pemimpin yang:

1. Bertaqwa kepada Allah swt
2. Memiliki wawasan yang luas
3. Memiliki kecakapan memimpin
4. Memiliki semangat mengekkan kebenaran

QS 5:55

Hadist 7

Hadist 8
18
Peran umat Islam dalam kepemimpinan

1. Kepemimpinan berorientasi pada penegakan kebenaran dan keadilan
2. Keharusan memilih pemimpin muslim dalam upaya tegaknya kebenaran dan keadilan
3. Pemimpin merujuk kepada ulama bukan sebaliknya

QS 5:2

QS 3:28
19
Makna dan hakikat Hijrah

1. Pengertian hijrah masa kini
2. Bentuk-bentuk hijrah maknawi:

1. I’tiqadiyah (Keyakinan)
2. Fikriyah (Pemikiran)
3. Syu’uriyah (Perasaan)
4. Sulukiyah (Tingkah laku)

QS 2:218

Hadist 9, 10, 11
20
Urgensi adil, jujur, amanah dalam masyarakat

1. Keharusan pemimpin untuk bertindak adil, jujur, dan amanah
2. Bila tidak ada keadilan, kejujuran dan amanah menimbulkan kerusakan moril dan materil

Qs 4:58
21
Menepati janji

1. Janji merupakan utang yang harus dibayar
2. Jangan mengumbar janji
3. Akibat tidak menepati janji:

1. Dimurkai Allah
2. Dibenci manusia
3. Terjadi berbagai kerusakan

QS 3:77

QS 2:27
22
Tanggung jawab terhadap amanah

1. Kepemimpinan merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan
2. Mengkhianati amanah berarti menumbuhkan sifat kemunafikan
3. Profil pemimpin yang memegang amanah: Umar bin Khattab, Umar bin Abd. Aziz, dll

QS 4:58
23
Pemimpin yang dipimpin

1. Pentingnya kerjasama pemimpin dengan rakyat
2. Pemimpin harus ikhlas dan rakyat harus taat dalam kebenaran
3. Contoh pemimpin yang ikhlas dan rakyat yang taat

QS 4:59

Hadist 12
24
Aplikasi jihad dalam kehidupan

1. Perintah jihad tidak hanya dalam bentuk perang
2. Bentuk-bentuk jihad yang dapat dilakukan:

1. Jihad dengan fisik
2. Jihad dengan harta
3. Jihad dengan lisan dan tulisan
4. Jihad dengan ilmu dan pemikiran

QS 22:78

QS 61:4
25
Globalitas ajaran Islam

1. Islam merupakan agama yang sempurna dan menyeluruh. Karenanya manusia harus memahami ajaran islam secara integral
2. Syumuliyatul Islam: Aqidah, Syari’ah dan akhlak
3. Keharusan menjadi muslim kaffah

QS 2:208

QS 46:13

QS 33:36

QS 45:18

QS 68:4
26
Ciri keluarga Islami

1. Keharusan membangun keluarga yang Islami
2. Ciri keluarga Islami:

1. Memeiliki kecenderungan pada agama
2. Yang muda menghormati yang lebih tua
3. Lemah lembut dalam pergaulan
4. Sederhana dalam hidup
5. Introspeksi dan taubat

Hadist 13
27
Jalan menuju iman

1. Iman memiliki kedudukan yang sangat penting
2. Jalan menuju iman:

1. Pahami ilmunya
2. Gunakan sarana yang disediakan
3. Jangan taqlid

QS 47:19

QS 16:78

QS 17:36
28
Menghadapi era globalisasi

1. Teknologi informasi dan komunikasi membuat dunia ini seperti desa yang kecil
2. Iman sebagai benteng pertahanan umat di tengah sistem global yang jahiliyah
3. Perlunya mengenal teknologi informasi:

1. Media cetak
2. Elektronik

QS 31:20
29
Keharusan menjadikan Rasul sebagai uswah

1. Rasul saw merupakan teladan dalam hidup
2. Untuk meneladaniRasul harus kenal terlebih dahulu
3. Kenali rasul melalui: Al-Qur’an, hadist, kisah sahabat dan sirah nabawiyah

QS 33:21

Hadist 14
30
Hakikat menjadikan Rasul sebagai uswah

1. meneladani Rasul dalam seluruh aspek kehidupan
2. Syarat meneladani rasul: Mengharap rahmat Allah, Beriman pada akhirat dan berdzikir
3. Hakikat meneladani Rasul: mencintai, mengikuti, mentaati

QS 33:21

QS 9:24

QS 3:31

QS 4:59

Hadist 15
31
Lima nasihat Nabi

1. Nasihat nabi adalah petunjuk hidup
2. Lima nasihat Nabi:

1. Takutlah atas perbuatan haram
2. Relalah atas pemberian Allah
3. Berbuat baiklah pada tetangga
4. Cintailah manusia sebagaimana pada diri sendiri
5. Jangan terlalu banyak tawa karena bisa mematikan hati

Hadist 16
32
Hakikat dunia

1. perbandingan dunia dan akhirat
2. mensikapi dunia
3. Dunia ini tempat bercocok tanama (beramal) bukan menuai
4. Dunia ini tempat transit bagi musafir yang berjalan jauh
5. Memprioritaskan akhirat tanpa mengabaikan dunia

Hadist 17

QS 29:64

QS 28:77
33
Syukur nikmat

1. Pengertian syukur nikmat: mengakui bahwa kenikmatan itu pemberian Allah swt
2. Kenikmatan terdiri dari zhahir dan bathin
3. Syukur sebagai bukti pengabdian
4. Syukur akan mendatangkan kebaikan

QS 2:172

QS 31:20

QS 14:7
34
Kufur nikmat, pelajaran dari kisah Qarun

1. Qarun, umat Nabi Musa yang kaya tapi kufur nikmat dan sombong
2. Kesombongan dan kekufuran membuat Qarun dimusnahkan Allah ke dalam bumi (gempa bumi) hingga muncul istilah harta karun

QS 28:76-82
35
Sebab-sebab kufur nikmat

1. pengertian kufur nikmat
2. Sebab-sebab kufur nikmat:

1. Tidak memahami bahwa kenikmatan itu dari Allah
2. Selalu melihat ke atas sehingga merasa kurang terhadap

QS 14:7

Hadist 18
36
Manusia yang paling buruk

1. Manusia ada yang baik dana ada yang buruk
2. Ciri manusia yang paling buruk:

1. Cita-cita untuk kepentingan perut
2. Kemuliaan dilihat dari perhiasan
3. Wanita menjadi kiblat
4. Harta sebagai agama

Hadist 19
37
Iman kepada Allah dan pembuktiannya

1. Keharusan beriman kepada Allah
2. Pembuktian iman kepada Allah:

1. mengakui keesaan-Nya
2. Selalu merasa diawasi–Nya
3. Takut terhadap azab-Nya

QS 3:18, 53:23

QS 22:62, 12:40

QS 57:4, 68:33
38
Syirik dan bahayanya

1. Pengertian dan macam-macam syirik
2. Bahaya syirik:

1. kezhaliman yang besar
2. Dosa besar
3. Amal yang baik ditolak Allah

QS 31:13, 16:120

QS 22:62, 12:40

QS 57:4, 68:33
39
Sendi-sendi masyarakat Islam

1. Keharusan mewujudkan masyarakat Islami
2. Sendir-sendi masyarakat Islam:

1. Iman yang kokoh
2. Ukhuwah yang mantap
3. Persamaan derajat
4. Kemerdekaan dalam yang baik
5. Solidaritas sosial
6. Keadilan

QS 49:10

QS 49:13

QS 49:71
40
Penyakit-penyakit dalam masyarakat

1. Masyarakat Islami tidak akan terwujud bila ada penyakit-penyakit mental
2. Penyakit-penyakit masyarakat:

1. Kufur nikmat
2. Perbuatan ngawur
3. Menumpuk-numpuk harta
4. Bersaing secara tidak sehat
5. Saling membenci
6. Saling mendengki
7. Perbuatan zalim dan jahat
8. Saling membunuh

Hadist 20
41
Faktor-faktor kehancuran suatu masyarakat

1. Hindari kehancuran masyarakat
2. Faktor-faktor penghancur masyarakat:

1. Penguasa yang tidak adil
2. Konglomerat yang berbuat fasik
3. Maksiat yang merajalela
4. Masayarakat yang tidak bersyukur

QS 17:16
42
Sikap muslim terhadap kemunkaran

1. Kemunkaran dan kemaksiatan, merupakan penghancur masyarakat
2. Sikap muslim terhadap kemunkaran:

1. mencegah dengan kekuasaan
2. Mencegah dengan lisan
3. Mencegah dengan hati (membenci)

Hadist 21
43
Upaya memiliki anak yang shaleh

1. Setiap orang tua muslim pasti ingin anaknya menjadi anak yang shaleh
2. Mengupayakan anak shaleh:

1. Memilih istri yang shaleh
2. Memohon kepada Allah swt
3. Memberi makanan yang halal dan baik
4. Mendidik anak sejak dini
5. Orang tua harus menjadi teladan

Hadist 22
44
Kenakalan remaja dan upaya mengatasinya

1. Kenakalan remaja sangat meprihatinkan
2. Langkah penanggulangan:

1. Menanamkan nilai-nilai keimanan
2. Keteladanan orang tua dan guru dan tokoh masyarakat
3. Mendidik dengan cara yang sesuai dengan kondisi remaja

QS 66:6
45
Remaja ideal menurut Islam

1. Keharusan membangun generasi yang ideal
2. Ciri remaja yang ideal:

1. Memiliki iman yang kuat
2. Memiliki wawasan pengetahuan yang luas
3. Memiliki kekuatan jasmani yang prima
4. Memiliki sifat seorang kader: kreatif, aktif, dinamis, energik, revolusioner

QS 4:9
46
Makanan antara yang halal, thayyib dan haram

1. Keharusan memakan yang halal dan thayyib
2. Makanan yang halal dan thayyib membawa kesehatan jasmani dan keberkahan
3. Makanan yang haram dari segi jenisnya dan cara mendapatkannya
4. Memakan yang haram membuat tidak sehat, tidak berkah, do’a ditolak dan bisa masuk neraka

QS 2:168

Hadist 23
47
Pangkal kemunduran umat

1. Kaum muslimin pernah mengalami kejayaan, tapi terjadi kemunduran
2. Pangkal kemunduran umat:

1. Jauh dari Al-Qur’an dan Sunnah
2. Minder sebagai muslim
3. Kebodohan dan taqlid
4. Perpecahan

QS 17:36

QS 3:103
48
Ciri iman yang sempurna

1. Setiap muslim harus meiliki iman yang sempurna
2. Ciri iman yang sempurna:

1. Tidak takut celaan dalam taat kepada Allah
2. Tidak riya dalam beramal
3. Memilih dan mengutamakan kepentingan ukhrawi ketimbang duniawi

Hadist 24
49
Urgensi dan fungsi shalat

1. Shalat merupakan sesuatu yang penting, sebagai tiang islam
2. Fungsi shalat dalam kehidupan muslim:

1. Pengokoh hubungan dengan Allah
2. Pengokoh hubungan dengan sesama muslim

Hadist 25
50
Membuktikan diri sebagai orang yang sudah mendirikan shalat

1. Shalat tidak sekedar menggugurkan kewajiban
2. Bukti sesudah shalat:

1. Mencegah yang keji (zina) dan munkar
2. Memiliki sikap tunduk dan patuh kepada Allah
3. Menjaga kebersihan lahir dan bathin
4. Memiliki solidaritas sosial

QS 29:45
51
Akhlak seorang muslim

1. Keharusan berakhlak yang mulia
2. Wujud akhlak yang mulia:

1. Akhlak kepada Allah swt (cinta, baik sangka, tawakkal, takut, dll)
2. Akhlak kepada manusia (orang tua, tamu, tetangga, dll)
3. Akhlak kepada hewan (tidak menyiksa, dll)
4. Akhlak kepada lingkungan hidup (menjaga kelestariannya)

Hadist 26
52
Tugas manusia dalam kehidupan

1. tugas manusia adalah ibadah
2. Ibadah yang merupakan bekal untuk bisa berjumpa dengan Allah
3. Kriteria ibadah:

1. Ikhlas niatnya
2. Benar cara melaksanakannya
3. Ridha Allah tujuannya

QS 51:56

QS 18:110

QS 98:5

QS 45:18

QS 2:207
53
Pergantian tahun, momentum introspeksi

1. Akhir dan awal tahun hanyalah perubahan waktu
2. Memanfaatkan pergantian waktu untuk muhasabah, evaluasi dan introspeksi diri, bukan dengan hal-hal yang sifatnya maksiat
3. Hal-hal yang harus dievaluasi:

1. Kebaikan apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana meningkatkannya
2. Keburukan apa yang kita lakukan dan upaya apa uantuk tidak mengulanginya

QS 59:18

Credit Narasumber :

1. Konsep - Konsep Umum Islam, Abu Urwah






Jl. Kalibata Utara No. 16, Jakarta Selatan.
2. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Da'wah KHAIRU UMMAH
Jl. Kalibata Utara No. 16, Jakarta Selatan.

1

KHUTBAH TENTANGILMU

20 Juni 2003
KHUTBAH I
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah, Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita

----------

20 Juni 2003

KHUTBAH I

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dan janganlah kita mati sebelum benar-benar dalam keadaan muslim.
Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, seperti yang sudah saya bacakan di awal,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta, yaitu:
1. Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain-lain.
2. Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta dijaga oleh orang yang mempunyainya.
3. Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai banyak lawan.
4. Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.
5. Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil, kikir, dan lain-lain.
6. Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai pertanggungjawabannya.
7. Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang dan lapuk.
8. Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu dijaga dari kejahatan.
9. Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.
10. Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan mengeraskan hati.

Menurut ayat yang saya bacakan sebelumnya, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membentuk majelis ta’lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit, bumi, gunung, bintang, dll.

Nasihat yang disampaikan Ali menegaskan kepada kita bahwa ilmu lebih mulia dari pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari ilmu tidak akan pernah ada istilah merugi.

Iqra’ bismirobbikalladzii khalaq, (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan), surat Al-‘Alaq ayat 1 memerintahkan kepada kita untuk membaca ayat-ayat Allah, memerintahkan kita untuk mencari ilmu, hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim, baik itu ilmu agama atau pun ilmu pengetahuan. Ilmu juga akan menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu yang kita gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.

Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,

Sebuah penemuan besar di abad ini bahwa seluruh alam raya ini yang terdiri dari langit, bumi, bintang, galaksi, semuanya diciptakan Allah dari suatu titik tunggal yang sangat kecil tetapi mempunyai kepadatan tak terbatas. Karena sangat kecilnya titik ini, ilmu pengetahuan menggambarkannya dengan konsep ketiadaan. Kemudian para ilmuwan meyakini bahwa titik tunggal ini diledakkan, melemparkan semua material ke segala arah dan terciptalah suatu sistem alam semesta ini yang terdiri dari bumi, bintang dan seluruh galaksi. Ini adalah teori terakhir tentang terciptanya alam semesta yang diyakini oleh para ilmuwan. Dan sebenarnya, teori yang diyakini ini telah disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 30 yang artinya,

“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)

Dalam ayat ini disebutkan bahwa awal-mulanya langit dan bumi adalah dari sesuatu yang padu, padu di sini artinya adalah satu titik tunggal yang telah diyakini sebagai asal muasal alam semesta. Kemudian Allah memisahkan antara keduanya (yaitu langit dan bumi), maksudnya dipisahkannya masing-masing bagian dari suatu yang padu ini oleh suatu ledakan dahsyat melemparkan material-material menjadi bintang, bumi, dan langit sebagai ruang kosong di antaranya.

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran 191,

“(Orang yang berpikir itu) selalu ingat kepada Allah di kala mereka berdiri, duduk, dan berbaring, seraya memikirkan kejadian langit dan bumi, lalu mereka berkata, ‘Tidak sia-sia Engkau ciptakan ini ya Allah, Maha Suci Engkau, dan lindungilah kami dari api neraka.’”

KHUTBAH II

Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah,

Apa yang baru saja saya sampaikan dalam Khutbah I adalah sebuah contoh bahwa dengan mencari ilmu maka keimanan kita kepada Allah, iman kepada Malaikat, kepada ayat-ayat Al-Qur’an, kepada para Rasul, kepada hari akhir, dan iman kepada takdir insya Allah akan bertambah.

Seorang pelajar jika ia berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan ilmu di sekolahnya, belajar matematika, ilmu pengetahuan alam maupun sosial dengan sungguh-sungguh, maka insya Allah dia termasuk salah seorang ahli dzikir.

Dan jika kita selalu menghidupkan majelis-majelis ta’lim maka insya Allah akan tercatatlah sebagai calon-calon penghuni surga sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

Dari Abu Hurairah RA, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, ‘Barangsiapa yang menempuh suatu jalan bepergian mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.’”

Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa bersama-sama,

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil ‘alamin,
Allahumma shalli wasallim’ala sayyidina muhammad,
Wa’ala alihi waasbihi ajma’in,
Ya Allah, jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa kami,
Hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya di hati kami,
Ya Allah, sediakanlah untuk kami sebagian dari rahmat-Mu yang luas,
Berikanlah kami petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang,
Ya Allah, hiasilah diri kami dengan ilmu yang bermanfaat,
Ilmu yang membawa kepada keluhuran akhlak kami,
Janganlah Engkau hiasi kami dengan ilmu yang membuat kami angkuh di bumi ini,
Jangan pula Engkau hiasi kami dengan ilmu yang membawa permusuhan di antara kami,
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafilakhirati hasanah, waqina ‘adza bannar,
Subhanarobbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun, wassalamun’alal mursalin,
Walhamdulillahirobbil’alamin.

KHUTBAH II

Urusan ibadah tidak bisa dikarang atau sembarangan. Mesti mencontoh sesuai dengan yang dicontohkan Rasululloh SAW. Ibadah yang tidak dicontohkan akan termasuk dalam kategori bid’ah.

Sudah 17 hari sejak kita tinggalkan waktu training, yakni bulan Ramadhan. Tujuan takwa yg dituju oleh banyak orang, tidaklah mudah untuk dilaksanakan dan dicapai. Banyak halangan dan rintangan yang menghadang. Oleh karena itu, kita mesti bisa memelihara takwa itu dalam sisa 11 bulan ke depan.

Surat Ali Imran(3):133&134,”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, — (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.“

Untuk menebus kesalahan, maka kita bisa lakukan menuntut ilmu (ibadah). Ibadah ritual, sebagaimana ditulis di atas, mestilah sesuai dengan contoh Rasululloh SAW. Menuntut ilmu harus dilakukan oleh semua muslim, tidak dibatasi oleh usia, daerah atau apapun.

Surga merupakan impian bagi banyak orang. Namun, surga hanya bisa didapat/diraih jika kita mendapatkan ampunan dan rahmat dari ALLOH SWT. Bisa juga dikatakan, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa.

Orang yg bertakwa:
1. Berinfaq di kala lapang maupun sempit (terutama terkait dengan rejeki/materi).
2. Menahan amarah/emosi untuk hal-hal yg tidak dibenarkan oleh ALLOH SWT.
3. Selalu memaafkan kesalahan orang lain. Tidak ada dendam.

Ketakwaan seseorang bisa dilihat dari ketaatan dia melakukan perintah-perintah ALLOH SWT dan menjauhi larangan2-Nya.

KHUTBA I

Manusia adalah makhluk ALLOH SWT yg terbaik susunan jasmani dan rohaninya. Dengan panca indra dan akal, hati dan nafsu, maka manusia menjadi makhluk yang berperadaban. Dengan akal pikirannya, mansia semakin lama semakin maju dalam banyak hal, terutama karena bisa membedakan yg haq dan batil, yg membahagiakan dan yg merusak.

Puasa merupakan salah satu cara untuk menempa manusia agar menjadi makhluk yang cenderung kepada haq dan menghindari hal2 yg batil.

Namun, manusia toh tidak terlepas dari hal-hal buruk. Seringkali kita dapati banyak manusia yg melakukan kejahatan/keburukan. Padahal, semakin banyak org yg berbuat baik, maka semakin berbahagialah masyarakat tersebut. Dan sebaliknya, jika banyak yg berbuat keburukan, maka masyarakat tersebut akan semakin resah.

Antara perbuatan positif dan negatif, mana yg lebih cenderung dilakukan manusia? ALLOH SWT telah berfirman dalam Ar Ruum(30):41,”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).“

Adalah sunnatullah, orang yg berbuat baik akan menerima kebaikan dan orang yg berbuat jahat maka akan mendapatkan keburukan. Kita bisa baca di surat Al Zalzalah(99):7-8,”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. — Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.“

Dengan membaca ayat di atas, kita akan mengetahui bahwa hidup di dunia sifatnya hanya sementara, dan bukan satu-satunya kehidupan yg akan dialami oleh manusia.

Iman kepada ALLOH SWT akan membuat seseorang berbuat kebaikan dan menghindari kejahatan/keburukan.

Filed under: Khutbah Jum'at
« Khutbah Jum’at – 20081017

KHUTBAH JUMAT

Khutbah Jum’at - 20060120
Masuk Kategori: Khutbah Jumat & Pengajian

(tumben khutbah Jum’at kali ini ada topiknya…Haji Mabrur)
Khatib menjelaskan bahwa rumah ibadah yang pertama kali didirikan di dunia ini adalah Baitullah, yang didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Hal ini diperkuat dg ayat 96 dari surat Al Imran:(3) yg berbunyi“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Haji, sebagai kewajiban kaum Muslim (yang mampu), mestilah dikerjakan untuk menyempurnakan rukun Islam. Untuk melakukan ibadah haji, mesti menghindari sifat sombong, menang sendiri, ujub, takabur, dan memperbanyak rendah hati, pengakuan hati terhadap kebesaran ALLOH SWT.

Setiap ibadah mempunyai ilmunya, dan jika kita beribadah tidak sesuai dengan tuntunan yang ada, maka sia-sialah ibadah yang kita lakukan. Demikian pula dengan haji, ilmu ibadahnya tidak boleh disepelekan, karena untuk berhaji sudah mengorbankan banyak hal, mulai materi, tenaga dan waktu.

Ciri-ciri haji mabrur, diantaranya:
1. Ada peningkatan ibadah kepada ALLOH SWT
2. Berhenti melakukan perbuatan maksiat dan perbuatan lain yg menjerumuskan dirinya ke jurang kehancuran
3. Tidak silau (ditipu) oleh dunia. Kesibukan di dunia tidak akan melalaikan ibadahnya kepada ALLOH SWT
4. Terputus dari teman2 yang jahat
5. Mau menafkahkan hartanya di jalan ALLOH SWT

PERSIAPAN MENYONSONG RAMDHAN

Artikel Ramadhan

21.10.2002
Persiapan Menyongsong Ramadhan

PKPU Online Rhamadhan telah diambang pintu, tanpa kita rasakan waktu bergulir begitu cepat,kita telah berada dibulan Sya'ban, bulan yang menjadi bulan ibadah istimewa untuk Rasulullah selain bulan Ramadan, Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah SAW " Ya Rasulullah saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu dibulan Sya'ban? Rasul Bersabda " itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadan.

Dan merupakan bulan yang didalamnya diangkat semua amal kepada Rabul alamin. Dan saya suka diangkat amalan sedangkan saya dalam keadaan berpuasa". (HR. Imam Nasai). apa yang harus kita persiapkan dalam rangka menyongsong kedatangan tamu agung ini ?.

Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan agar kita mampu untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini dengan kegiatan yang dapat menambah bobot umur kita ketika kita menghadap Allah SWT.

Kenapa kita melakukan persiapan ini ?
Setiap Waktu-waktu yang kita lewati masing-masing mempunyai kelebihan dan keutamaan yang berbeda, maka kita harus bisa memperlakukannya secara proposional dan cerdas. Termasuk dalam menyiapkan kedatangan bulan suci Ramadan yang banyak mempunyai keutamaan.

Karena didalam Ramadan adalah bulan diwajibkannya puasa, dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, dianjurkannya memperbanyak memberikan santunan, serta memperbanyak membaca Al-Quran. Disamping itu bulan Ramadan adalah bulan pengendalian diri dari syahwat perut, dari hawa nafsu serta pengendalian anggota tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa.

1. Persiapan pribadi
Secara pribadi kita harus mempersiapkan kedatangan bulan ini secara optimal, karena persiapan ini akan mempengaruhi baik tidaknya kita mengisi amaliah ramadhan. Diantara persiapan pribadi yang harus kita lakukan adalah sbb:

1. Persiapan Secara Ruhi.
Ini adalah persiapan yang paling utama karena kekuatan ruh inilah yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca ramadhan. Maka itu apabila kita membaca sirah Rasul SAW, betapa persiapan beliau dari sisi ini sangat luar biasa, yaitu dengan melaksanakan puasa sya'ban.

Hal tersebut beliau lakukan dalam rangka mempersiapkan dan menyongsong kedatangan bulan Ramadhan. Disamping itu kita dianjurkan untuk banyak istighfar dan memohon serta memberi maaf agar kedatangan bulan suci kita sambut dengan hati bersih dari segala bentuk dosa dan perselisihan, rasa dengki dan penyakit-penyakit hati yang lainnya.

Dan hal lain yang harus dilakukan dalam persiapan ruhi adalah banyak berdoa kepada Allah agar DIA menyampaikan kita kepada bulan Ramadhan. Ma'la ibn Fadl berkata "Para salafus shaleh berdoa selama 6 bulan agar mereka disampaikan hingga bulan ramadhan dan kemudian berdoa(pasca Ramadhan-pent) selama 6 bulan agar ibadah mereka diterima".

Yahya Ibn Katsir berkata " diantara doa yang dibaca oleh para salaf adalah Ya Allah selamatkan aku hingga bulan ramadhan dan karuniakan aku ramadhan dan terimalah ibadah-ibadahku pada bulan ramadhan"

2. Persiapan Secara Fikri.
Ramadhan adalah bulan didalamnya diwajibkan bagi kita untuk beribadah puasa yang mana dalam setiap ibadah kita harus mengerti ilmunya agar ibadah yang kita lakukan dapat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasul-NYA. Maka persiapan ini pun tidak kalah pentingnya, untuk itu kita harus kembali membaca dan menelaah buku-buku yang berbicara tentang puasa agar kita dapat mengetahui syarat dan rukun puasa serta hal-hal yang dapat membatalkan serta menghilang nilai puasa.

Disamping itu dengan cara mengirim ucapan "Tahniah"(Selamat) kepada saudara atau teman dalam rangka memberikan image dan kabar gembira dengan akan datangnya bulan yang mulia ini. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebg mana dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabd " telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah yang telah didalamnya diwajibkan bagi kalian berpuasa, disitu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka serta para syaitan diikat, didalamnya ada sebuah malam yan lebih mulia dari seribu malam barang siapa yang diharam/dihalangi untuk mendapatkan kebaikan malam itu sesungguhnya ia telah diharamkan dari segala kebaikan" (HR.Nasai dan Baihaqi ). Imam Ibnu Rajab Al-Hambali ketika mengomentari hadits ini berkata " Hadits ini merupakan landasan agar kaum muslimin saling memberikan selamat dengan datangnya bulan Ramadhan".

3. Persiapan Secara Jasadi.
Badan kita adalah salah satu komponen yang penting yang juga harus kita persiapkan dalam menyongsong bulan ramadhan, karena tanpa badan yang sehat kita tidak akan mampu melaksanakan kegiatan termasuk dalam masalah ibadah puasa, dalam hal ini Rasul SAW bersabda " Seorang mu'min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari mu'min dhaif dan didalam kedua ada kebaikan".

Dari hadits ini rasul mendorong kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh karena ini sangat dicintai oelh Allah, sebab ini merupakan salah satu modal penting dalam melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-NYA. Maka cara yang paling tepat adalah dengan cara mengadakan latihan puasa sunnah menjelang datangnya bulan ramadhan, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasul SAW.

4. Persiapan secara Akhlaqi.
Imam Ghazali dalam bukunya Ihya - Ulumuddin berkata "Ketahuilah bahwa puasa terbag dalam 3 tingkatan, Puasa umum, puasa khusus, dan puasa khususil khusus" (Ihya-jld 1/277). Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata " Tingkatan kedua orang puasa adalah yang puasa di Dunia ini karena karena Allah, maka ia menjaga kepala dan apa yang dibawahnya, menjaga perut dan apa yang di sekelilingnya dan mengingat mati serta pasca kematian, orientasi hidupnya akherat maka hari Iednya adalah hari bertemu dengan Rabnya dan hari kebahagiannya adalah hari ketika ia melihat Rabnya".

Dari perkataan dua ulama ini menunjukan bahwa ada diantara orang yang berpuasa hanya mendapatkan keletihan tanpa ada keistemewaan yang ia dapatkan dan ada juga jenis orang yang berpuasa dan mendapatkan keistimewaan yaitu orang yang dapat mempersiapkan diri dari sisi ahklaq, karena tanpa persiapan sisi ini puasa hanya akan menahan lapar dan haus saja tanpa mampu menjaga akhlaq sehingga puasa kita menjadi nihil dari sisi pahala.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Raulullah SAW " "Berapa banyak orang yangg puasa namun mereka tdk mendapatkan dari puasa mereka kecuali lapar dan haus" (HR.Thabrani, Ahmad dan Baihaqi). Diantara akhlaq atau sikap yang harus dijaga dari saat ini sbb:
* Menjaga penglihatan dan menghindarinya dari obyek yang tdk baik. Rasulullah SAW bersabda " Penglihatan adalah panah dari panah beracun iblis" (HR…………….). Nabi Isa as berkata" penglihatan akan menimbulkan di dalam hati syahwat dan cukuplah itu sebagai sebuah kesalahan"
* Menjaga lisan dari perkataan yang bathil dan tdk bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda " Apabila kalian sedang berpuasa janganlah berkata dengan perkataan kotor (keji) dan janganlah melakukan perbuatan bodoh (berteriak,mencela) apabila ada orang yang menghina katakan kepadanya bahwa saya sedang puasa" (HR.Muttafaq 'alaihi). Maka ketika mampu menjaga lisan maka insya Allah kita akan terhindar dari puasa yang sia-sia namun ketika kita tidak mampu untuk itu maka puasa kita akan sia-sia, sebagaimana yang disinyalir oleh Rasulullah SAW "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan bohong maka Allah tidak menperdulikan ibadah puasanya" (HR. Ibnu Majah).
* Menjaga pendengaran dari hal-hal yang bathil.
* Tidak memperbanyak mengkonsumsi makanan ketika berbuka. Memperbanyak makanan ketika berbuka adalah hal yang kurang baik karena akan menyebabkan.

5. Persiapan Secara Materi
Dari Abi Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Rasulullah SAW bersumpah tidak ada bulan yang paling baik bagi orang beriman kecuali bulan Ramadhan, dan tidak ada bulan yang paling buruk bagi orang munafik kecuali bulan Ramadhan, dikarenakan pada bulan itu orang beriman telah menyiapkan diri untuk berkonsentrasi dalam beribadah dan sebaliknya orang munafik sudah bersiap diri untuk menggoda dan melalaikan orang beriman dari beribadah" (HR.Imam Ahmad).

Sabda Rasul SAW yang berbunyi " dikarenakan orang beriman telah menyiapkan diri untk berkonsentrasi dalam beribadah" diterangkan oleh para ulama sbb " Hal itu dikarenakan orang beriman telah menyiapkan diri dari sisi materi untuk memberikan nafkah kepada keluarganya karena mereka ingin konsentrasi beribadah, sebab memperbanyak Qiyam lail menyebakan mereka harus banyak tidur diwaktu siang dan memperbanyak I'tikaf menyebabkan mereka tidak bisa untuk beraktifitas diluar masjid, hal ini semua menyebabkan mereka tidak bisa untuk melakukan aktifitas mencari ma'isyah, maka itu mereka mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum datang bulan Ramadhan agar mereka dapat konsern dalam beribadah serta mendapatkan keutamaan bulan yang mulia ini".

Disamping hal tersebut diatas persiapan dari sisi materi penting juga kita laksanakan agar kita dapat mencontoh Rasulullah dari kedermawanan yang beliau contohkan ketika datang bulan Ramadhan sebagaimana yang riwayatkan dari banyak hadits. Dari kitab Shahihain Ibnu 'Abbas ra berkata " Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan pada bulan Ramadan ketika berjumpa dengan Jibril untuk bertadarus Al-Quran, kedermawanan Rasulullah ketika itu bagaikan angin yang berhembus, " dari Riwayat Imam Ahmad disebutkan " Ia tdak diminta sesuatu kecuali diberinya". Maka tanpa persiapan dari sisi materi kita tdk akan mampu mencontoh dan mengikuti kedermawanan Rasulullah SAW.

2. Persiapan dari sisi lingkungan.
Lingkungan adalah faktor yang tidak dapat kita abaikan dalam menyiapkan diri menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, sebab lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung proses pelaksanaan ibadah dibulan Ramadan.

1. Rumah.
Rumah adalah lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang manusia, karena disitulah sebagian besar kehidupannya ia habiskan. Rumah merupakan nikmat yang harus disyukuri maka ketika Allah SWT mengazab orang yahudi bani Nadzhir mereka di azdab dengan mengeluarkan mereka dari rumah-rumah mereka (QS.59:2).

Maka kita sebagai seorang muslim harus mengkondisikan tempat tinggal kita agar dapat menunjang kekhusuan amaliah ibadah kita selama bulan Ramadan. Diantara hal yang paling harus kita perhatikan dalam mengkondisikan rumah adalah masalah Media, terutama TV karena media ini adalah media yang sangat tinggi pengaruhnya dalam mengganggu kekhusuaan ibadah kita. Maka kita harus bisa meminimalisir dalam menggunakan media ini.

2. Tetangga.
Disamping rumah yang harus kita kondisikan juga para tetangga, yaitu dengan cara memberikan keterangan dan anjuran untuk menyiapkan kedatangan bulan Ramadan, dalam hal ini dapat kita lakukan dengan berkoordinasi dengan para tokoh apakah Pa' RT / RW dan juga para kyai yang ada dilingkungan sekitar kita.

3. Tempat Ibadah (Masjid/Mushalla).
Tempat ibadah juga harus kita siapkan dalam menyambut bulan suci Ramadan, dengan 2 cara, pertama secara material yaitu dengan mengadakan pembersihan umum dan perbaikan. Kedua secara Immaterial yaitu dengan mengadakan acara Tau'iyah (Penyuluhan) tentang puasa dan pentingnya mengisi ramadan dg amalaiah secara optimal.

4. Tempat Kerja dan Pasar.
Biasanya Sebelum memasuki syahrul awakhir kita masih tetap mengadakan kegiatan dan aktifitas di kantor atau tempat-tempat kerja kita, maka kita juga harus mengadakan persiapan dengan melakukan penyadaran yang menyeluruh apakah dengan mengadakan pemasangan famplet, pengajian atau dengan mengirim email keteman-teman yang sekantor ttg Ramadan dan amaliah ibadah Ramadan.

AGENDA RAMDHAN

Start: Sep 8, '07 5:00p
End: Oct 10, '07
Location: Musholla Al-Ikhlas PT.SAMI semarang
AGENDA RAMADHAN MUSHOLLA AL-IKHLAS

31 Agustus 2007 Kajian Tarhib ramadhan I “ sambut Ramadhan dengan ilmu “
08 September 2007 Kajian jelang ramadhan II “ Fiqih Ramadhan”
09 September 2007 Baksos ke Panti Asuhan Siti Rohmah Kaliwungu-Kendal
selama bulan Ramadhan Taraweh bersama
selama bulan Ramadhan sebelum sholat taraweh pembacaan hadist Arbain Nawawi
selama bulan Ramadhan iftor & ta' jil


Kajian selama bulan Ramadhan ( menunggu berbuka puasa ) khusus akhwat
- tanggal 17, 19, 22, 24, 26, ( September 2007 )
- tanggal 01, 03, 06, 08, 10 ( Oktober 2007 )
-17/9 materi Ramadhan jalan menuju Taubat
-19/9 materi Tazkiyatun Nafs
- 22/9 materi Dinamika Iman
- 24/9 materi Tetap fit di bulan Ramadhan
- 26/9 materi bekerja sambil beribadah
- 01/10 materi keutamaan membaca Al-Qur' an
- 03/10 materi Lailatul Qadar
- 06/10 materi Zakat, infak dan shodaqoh
- 08/10 materi Generasi Rabbani
- 10/10 materi Ukhuwah dan hak-hak muslim

Qiro'ati khusus akhwat
- tanggal 13, 18, 20, 25, 27 ( September 2007 )
- tanggal 02, 04 ( Oktober 2007 )

Kajian selama bulan Ramadhan ( menunggu berbuka puasa ) ikhwan & akhwat sepekan sekali
- tanggal 14, 21, 28 ( September 2007 )
- tanggal 05 ( Oktober 2007 )
- 14/9 materi Jalan menuju hidayah
- 21/9 materi Gerakan Destruktif
- 28/9 materi Nuzulul Qur'an
- 05/10 materi Problematika pekerja

merIH AMPUNAN DI UAN RAMADHAN

MERAIH AMPUNAN DI BULAN RAMADHAN

Tak terasa, Ramadhan telah melangkah ke setengah perjalanan. Hanya Allah dan kita sendiri yang tahu, apakah waktu yang sudah terlewat telah termanfaatkan dengan baik untuk ber-taqarrub kepada Allah, ataukah sia-sia belaka—hanya haus dan lapar saja yang melekat di badan, sementara rahmat dan ampunan Allah jauh dari pelupuk mata.

Rasulullah saw. telah bersabda:

Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala Allah semata maka diampunilah dosanya yang telah berlalu. (HR al-Bukhari dan Muslim).

Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, melalui sabda Nabi saw. tersebut, telah menegaskan kepada kaum Muslim tentang berita pengampunan pada bulan Ramadhan. Sungguh, ini adalah bentuk kebesaran dan kasih sayang Sang Pencipta kepada makhluk-Nya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan pengampunan. Oleh sebab itu, pada bulan Ramadhan umat Islam diperintahkan untuk banyak memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun. Berkaitan dengan ini, Rasulullah saw. dalam salah satu khuthbahnya sebelum memasuki Ramadhan menyatakan, “Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya pengampunan, dan akhirnya kemerdekaan dari api neraka.” Lalu beliau melanjutkan, ”Karenanya, perbanyaklah empat perkara pada bulan Ramadhan: dua perkara untuk Rabb-nya dan dua perkara kalian menyukainya. Dua perkara untuk Rabb-nya adalah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. Adapun dua perkara yang kalian sukai adalah memohon surga dan berlindung dari neraka.” (HR Ibnu Huzaimah dari Salman Al Farisi).

Dosa merupakan konsekuensi dari perbuatan maksiat kepada Allah SWT, baik karena mengabaikan kewajiban ataupun melakukan keharaman. Manusia sering berbuat dosa, siang maupun malam hari. Di rumah, di masjid, di kantor, di angkot, di bis, di kendaraan pribadi, di kereta api, di terminal, di stasiun, di bandara, di sekolah, di kampus, di pabrik dan dimana saja seseorang sangat mungkin berbuat kesalahan. Berbuat salah memang sudah sunnatullah. Sebab, Rasul sendiri telah menyatakan bahwa manusia itu tempat salah dan lupa. Untuk itu, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk sering meminta ampunan kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosa mereka—dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. (QS Ali Imran [3]: 135).

Ayat di atas secara gamblang menunjukkan bahwa adanya kesempatan pengampunan dari Allah SWT merupakan salah satu wujud kasih sayang-Nya. Betapa banyak ayat-ayat al-Quran yang menggabungkan kata Ghafûr (Maha Pengampun) dengan Rahîm (Maha Penyayang). Karenanya, ketika seorang Muslim meminta ampunan kepada Allah SWT, dia merasakan penyesalan dan harapan pengampunan. Pada saat yang sama, ia merasakan betapa besarnya kasih-sayang Allah SWT kepada hamba-Nya; sudahlah dia berbuat dosa, Dia Yang Maha Pengampun masih membuka pintu pengampunan baginya.
Selain itu, nash di atas juga menggambarkan bahwa kaum Muslim harus senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT. Memang, jika Allah SWT menghendaki, dapat saja suatu dosa seseorang langsung Dia ampuni. Namun, Dia sendiri memerintahkan kepada manusia untuk sering meminta ampunan kepada-Nya. Baru kemudian, Allah SWT akan mengampuninya. Allah SWT sendiri pasti akan mengampuni semua dosa manusia, kecuali dosa syirik, tentu selama manusia tidak mau bertobat sampai akhir hayatnyaAllah SWT berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang mempersekutukan Allah, maka ia sungguh telah berbuat dosa yang besar. (QS an-Nisa [4]: 48).

Di samping Allah SWT telah menyuruh setiap Muslim untuk sering memohon ampunan kepada-Nya, Rasulullah saw. juga telah memberikan teladan kepadanya. Dalam hadisnya, Rasul pernah bersabda:

Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar meminta ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali sehari. (HR al-Bukhari dan Muslim)

Padahal Rasulullah saw. adalah seorang yang maksum, atau terpelihara dari dosa. Beliau dijamin masuk surga. Namun, beliau tetap terus memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Karena itu, Muslim yang menjadikan Baginda Rasul sebagai suri teladannya akan berupaya untuk sering meminta ampunan, khususnya pada bulan Ramadhan. Betapa tidak, kesalahan hampir tidak terasa terus menumpuk. Jika dibiarkan dosa itu akan menggunung, sulit dihilangkan, bahkan lupa tidak teringat lagi. Hal ini dapat mengakibatkan binasanya orang tersebut. Jiwa berkarat, berlumur penuh dosa. Melalui permintaan ampunan kepada Allah, insya Allah, hal ini dapat dihindari.
Allah SWT Maha Penyayang. Dia tidak pilih kasih dalam memberikan ampunan kepada hamba-Nya. Apapun dosanya, berapapun banyaknya, selama hamba mau bertobat, Dia akan mengampuninya.

Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS az-Zumar [39]: 53).

Untuk itu, pada kesempatan Ramadhan yang penuh ampunan ini, seorang Muslim sudah seharusnya banyak meminta ampunan kepada Allah SWT. Di samping itu, dia akan senantiasa melakukan muhâsabah (instrospeksi diri), dengan mengajukan banyak pertanyaan kepada dirinya sendiri tentang berbagai hal. Berapa banyakkah ia melalaikan shalat? Sudahkah shalatnya mampu mencegah dirinya dari perbuat keji dan mungkar? Sudahkah ia berpuasa sesuai dengan syariat? Sudahkah puasanya itu mengantarkan dirinya menjadi orang yang bertakwa kepada Allah? Dalam berpakaian, sudahkah ia menutup aurat secara sempurna, atau masih tetap memamerkannya? Adakah makanan dan minuman haram masuk ke dalam perut? Dalam bergaul, apakah ia telah terikat dengan aturan Islam, ataukah masih bergaul bebas yang mendekati zina? Allah SWT memerintahkan membina keluarga berdasarkan Islam, sudahkah ia melaksanakannya? Pendidikan anak, sudahkah sesuai dengan Islam? Di hadapan mata, di sana-sini tampak kemungkaran, Allah SWT memerintahkan mencegahnya, sudahkah ia menunaikan perintah itu, atau masih tetap tidak acuh terhadap kondisi tersebut, atau justru malah dia sendiri sering melakukan kemungkaran? Masihkah dia menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, pelindung, penolong, dan teman dekat; padahal keharaman tindakan demikian jelas tertuang dalam al-Quran? Sudahkah dia melaksanakn kewajiban dakwah yang telah Allah SWT bebankan kepadanya? Allah SWT mewajibkan menegakkan hukum Islam melalui pemerintahan Islam, sudahkah kita termasuk ke dalam bagian dari orang-orang yang ikhlas memperjuangkannya, ataukah kita justru menjadi penghalang bagi bersemai dan berkembangnya dakwah?

Bagi yang memegang amanah kekuasaan (penguasa), sudahkah ia mengurusi urusan umat/rakyat sesuai dengan syariat Islam? Sudahkah aturan-aturan ataupun keputusan-keputusan yang dibuat membela rakyat, bukan membela pihak asing? Sudahkah peraturan perundangan yang dibuat menyejahterakan masyarakat, ataukah justru menyengsarakan mereka?
Sesungguhnya masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang harus diajukan seorang Muslim kepada dirinya sendiri.

Sungguh, Allah Mahaadil dalam membalas segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Kalaupun tidak dibalas langsung oleh Allah di dunia maka pembalasan Allah di akhirat kelak sungguh sangat adil. Tidak pilih kasih.

Ketika seorang Muslim menemukan ada yang masih bertentangan dengan hukum Allah SWT, mengabaikan kewajiban atau melakukan keharaman, maka tidak ada cara lain kecuali ia harus segera memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dengan taubatan nashuha (tobat dengan sebenar-benarnya). Caranya adalah dengan menyesal dengan penyesalan yang dalam; tidak akan pernah terbersit lagi dalam pikirannya untuk mengulanginya lagi dan selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya; jika perbuatannya yang buruk terkait dengan orang lain maka ia segera meminta maaf kepadanya; jika kesalahannya terkait dengan keputusan-keputusan atau aturan-aturan yang yang menzalimi rakyat maka segera ia mencabutnya, meminta maaf kepada umat, serta segera menggantinya dengan keputusan yang mengayomi dan melindungi umat. Jika tidak demikian, yang rugi diri sendiri, bukan orang lain. Sungguh, Allah tidaklah bisa disuap apalagi dipermainkan.

Wahai Kaum Muslim:
Seorang Mukmin, teristimewa saat bulan Ramadhan ini, akan menunaikan perintah Allah SWT:

Berlomba-lombalah kalian mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah memiliki karunia yang agung. (QS al-Hadid [57]: 21).

Sejumlah ahli tafsir menjelaskan, bersegera menuju ampunan Allah maknanya adalah bersegera menuju sesuatu yang akan mendatangkan ampunan Allah itu, tidak lain adalah bersegera menuju ketaatan kepada-Nya.

Kiat Agar Taubat Diterima
Sepuluh hari yang penuh limpahan rahmat di bulan ramadhan telah kita lalui. Sepuluh hari kedepan adalah hari yang dijanjikan Allah sebagai waktu dilimpahkannya maghfirah atau ampunan. Inilah waktunya bagi kita, untuk bertaubat secara sungguh-sungguh, agar diri kita betul-betul bersih dari noda dosa masa silam. Taubat Nasuha atau taubat yang sungguh-sungguh itu memiliki beberapa syarat. Berikut syarat-syaratnya :

1. Menyesali atas dosa dan maksiat yang telah dilakukan.

Seorang hamba yang berdosa, bila ingin bertaubat harus menyesali perbuatan dosa dan maksiat yang terlanjur diperbuatnya. Tanpa perasaan menyesal, taubat kita belum bisa dikatakan nasuha atau bersungguh-sungguh.

2. Memohon ampun kepada Allah SWT, meminta maaf kepada manusia.

Bila kita kerap meninggalkan ibadah-ibadah mahdhah yang diwajibkan Allah SWT, maka mohon ampunlah kepada Allah SWT dan segeralah memperbaiki ibadah-ibadah yang sering kita lalaikan. Jika shalat masih sering diakhirkan maka segera awalkan, jika tidak pernah berpuasa maka segeralah melakukan shaum.

Untuk perkara-perkara ghayr mahdhah yang ada hubungannya dengan manusia, maka selain memohon ampun dan menyesali kedzhaliman kita, minta maaflah kepada orang yang telah kita sakiti. Bila orang itu berada jauh atau bahkan sudah meninggal, berdoalah demi kebaikannya, agar Allah menggerakkan hatinya untuk ridla terhadap apa yang telah kita perbuat. Tapi jika orang tersebut mudah untuk diajak bertatap muka dan mudah kita kunjungi, maka lebih utama bila kita mendatanginya untuk meminta maaf.

3. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa atau maksiat serupa.

Niatkan dalam hati untuk tidak mengulangi dosa atau maksiat serupa. Sibukkan diri kita dengan memperbaiki ibadah mahdhah dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Sehingga seluruh panca indera dan jiwa kita terbiasa melakukan kebaikan.(red/aea)

Walhasil, marilah kita menuju ampunan Allah dengan cara menjalankan ketaatan secara total kepada-Nya, tidak lain dengan cara melaksanakan seluruh aturan-aturan-Nya dalam seluruh aspek kehidupan kita. Berharap akan ampunan Allah tetapi tetap tidak mau melaksanakan seluruh aturan Allah tentu merupakan tindakan yang bertolak belakang.

Karena itu, hendaknya setiap Muslim menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk melaksanakan ketaatan secara total kepada Allah dengan menjalankan seluruh syariat-Nya. Hanya dengan itulah Ramadhan kali ini akan jauh lebih bermakna. Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb. []

Filed under: Al-Islam, Dakwah Islam, MATERI CERAMAH RAMADHAN 1429 H, pendidikan
2 Responses

1.
achfaisol mengatakan:
11 September 2008 pukul 1:10 pm

terima kasih sharing info/ilmunya…
saya membuat tulisan tentang “Benarkah Kita Hamba Allah?”
silakan berkunjung ke:

http://achmadfaisol.blogspot.com/2008/09/benarkah-kita-hamba-allah-1-of-2.html
(link di atas adalah tulisan ke-1 dr 2 buah link benarkah kita hamba Allah?)

Apakah Allah juga mengakui bahwa kita adalah hamba-Nya?

semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin…

salam,
achmad faisol
http://achmadfaisol.blogspot.com/
2.
kuswoyo arief mengatakan:
12 September 2008 pukul 12:59 am

Terima kasih atas kunjungannya, wah.. saya bener penasaran dengan tulisan anda Benarkah Kita Hamba Allah, Insyaallah segera saya berkunjung dan membacanya, terimakasih

Leave a Reply × Cancel reply

You must be logged in to post a comment.
Halaman

* album
* Counseling Forum
* HT Teacher
* Let’s Share
* My Profile
* PRESTASI UN
* students album

Arsip

* Juli 2009
* Juni 2009
* Mei 2009
* April 2009
* Maret 2009
* Februari 2009
* Januari 2009
* Desember 2008
* Nopember 2008
* Oktober 2008
* September 2008
* Agustus 2008
* Juli 2008
* Juni 2008
* Mei 2008
* April 2008
* Januari 2008

SELAMAT PAGI DUNIA
Selamat Pagi Dunia
Mendambamu sepanjang hidupku
Ketika terduduk dalam keterasingan disudut pulau, aku sanggupp membaca guratan merah cakrawala ufuk barat senjahari bahwa akan ada keabadian setelah semua ini sirna. Menjadi abadi yang sempurna, tatkala kematian diselimuti dengan senyuman kepuasan akan kenikmatan tunduk kepada kuasa Tuhan. Menjadi abadi yang sempurna, ketika kita mendamba cinta tak bernoda yang sanggup kita genggam meski ombak badai menerjang terjang. Ketika terduduk dalam keterasingan disudut pulau.... aku begitu mengharu biru menyambut cinta yang hadir kembali menemani asa yang hampir mati Aku, meski tersudut sepi, disebuah pulau tak berperadaban....tetapi selalu kudamba engkau untuk menerangi hidup hingga akhir hayat

silabus materi ramadhan

SILABUS MATERI PENGAJIAN

1. AQIDAH TAUHID

1.0 Muqadimmah
2.0 Tauhid Rububiyyah dan Pengertiannya
3.0 Tauhid Uluhiyyah dan Pengertiannya
4.0 Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah adalah Asas Keimanan
5.0 Pengertian Kalimah Syahadah
6.0 Penutup

2. ISLAM SEBAGAI FALSAFAH HIDUP

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Islam
3.0 Dasar-Dasar Asasi Dalam Cara Hidup Islam
4.0 Tujuan Hidup Dalam Islam
5.0 Keterpaduan Adalah Ciri Utama Cara Hidup Islam
6.0 Penutup

3. IBADAH DALAM ISLAM

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian 'Ibadah Menurut Islam
3.0 Ruang Lingkup Ibadah
4.0 Ciri-Ciri Ibadah Dalam Islam
5.0 Penutup

4. HAKEKAT BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Iman
3.0 Iman Dan Hakikatnya
4.0 Iman Maudu Dan Syaratnya
5.0 Batas-Batas Iman Dan Kufur
6.0 Perkara-Perkara Yang Membatalkan Iman
7.0 Langkah-Langkah Untuk Kembali Kepada Iman Setelah Terkeluar Daripadanya
8.0 Langkah-Langkah Untuk Memelahara Kesejahteraan Iman
9.0 Penutup

5. PERUTUSAN PARA ANBIYA'

1.0 Muqadimmah
2.0 Sejarah Ringkas Perjuangan Para Anbiya
3.0 Risalah Para Anbiya
4.0 Akibat-Akibat Keingkaran Ummah Terhadap Para Anbiya
5.0 Islam dan Perutusan Para Anbiya
6.0 Penutup

6. DA'WAH ISLAMIYYAH TERAS KEBANGKITAN UMMAH

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Da'wah Menurut Islam
3.0 Dalil-Dalil Tuntutan Da'wah
4.0 Hubungan Di Antara Iman Dan Tuntutan Da'wah
5.0 Kedudukan Da'wah Dari Segi Hukum Islam
6.0 Matlamat Da'wah
7.0 Da'wah Dan Kebangkitan Ummah
8.0 Penutup

7. JIHAD FISABILILLAH INTI KEKUATAN UMMAH

1.0 Muqadimmah
2.0 Pengertian Jihad
3.0 Tuntutan Jihad Dalam Rukun Islam
4.0 Medan-Medan Jihad
5.0 Peringkat-Peringkat Jihad
6.0 Jihad Qital - Puncak Jihad Fi Sabilllah
7.0 Kemuliaan Jihad
8.0 Kenapa Jihad Menjadi Inti Kekuatan Ummah
9.0 Penutup

8. KEMBALI KEPADA MADARASAH RASULULLAH (s.a.w) DAN KE ARAH MENCONTOH GENERASI QURANI

1.0 Muqadimmah
2.0 Rasulullah (s.a.w) Pembela Dan Pembebas Ummah
3.0 Perubahan Masyarakat dan Madrasah Rasulullah (s.a.w)
4.0 Rasulullah (s.a.w) Dan Generasi Al-Quran
5.0 Generasi Al-Quran Dan Ciri-Cirinya
6.0 Kembali Menurut Jejak Langkah Generasi Al-Quran
7.0 Penutup

SILABUS MATERI RAMADHAN 1417 H
NO

JUDUL/TOPIK

U R A I A N
REFERENSI
1
Optimalisasi ibadah Ramadhan

1. Kegembiraan menyambut Ramadhan
2. Target ibadah Ramadhan:

1. Taqarrub ilallah
2. Tadzkiyatun nafs
3. Pemakmuran mesjid

QS 2:183

Hadist 1
2
Hakikat ibadah Ramadhan

1. Ramadhan melatih diri meningkatkan taqwa
2. Hakikat ibadah Ramadhan

1. Memperbaiki keislaman diri
2. Memperbaiki keislaman keluarga
3. Memperbaiki keislaman masyarakat

QS 2:183

QS 66:6
3
Iman, ilmu dan amal

1. Hubungan antara ilmu dan iman
2. Kewajiban beramal dengan ilmu
3. Nilai manusia tergantung iman dan amal

QS 58:11

QS 17:36

QS 95:4-6
4
Keutamaan shalat berjamaah

1. Keharusan menunaikan shalat berjamaah
2. Keutamaan shalat berjamaah

1. Nilai pahala yang lebih besar
2. Memperkokoh semangat persatuan

Hadist 2
5
Shalat berjamaah di mesjid

1. Keharusan laki-laki shalat di mesjid
2. Abdullah bin Ummi Maktum, buta tetapi tetap ke mesjid
3. Manfaat shalat di mesjid:

1. Mendapat pahala yang besar
2. Memiliki tanggung jawab sosial
3. Tumbuh kesadaran pemakmuran mesjid

QS 9:18

Hadist 3
6
Makna dan hakikat sabar

1. Sabar, makna dan hakikatnya
2. Macam-macam sabar:

1. Sabar atas cobaan dunia
2. Sabar dari keinginan nafsu
3. Sabar dalam taat
4. Sabar atas beban da’wah
5. Sabar saat pertempuran
6. Sabar dalam hubungan manusiawi

QS 2:155
7
Hak asasi manusia dalam Islam

1. Manusia merupakan makhluk yang mulia
2. Hal-hal yang menjadi hak manusia untuk dipelihara:

1. Agama
2. Jiwa
3. Kehormatan
4. Akal
5. Harta

QS 2:193

QS 12:53

QS 4:68

QS 5:58

QS 63:9
8
Taqwa dan keuntungannya

1. Keharusan memperkokoh taqwa
2. Pengertian taqwa
3. Keuntungan orang yang bertaqwa:

1. Diberi jalan keluar dari masalah
2. Mendapat rizki dari yang tak terduga
3. Dimudahkan urusannya
4. Digandakan pahalanya
5. Mampu membedakan haq dan batil

QS 3:102

QS 65:2-5

QS 8:29

Hadist 4
9
Profil orang yang bertaqwa

1. Beda antara yang bertaqwa dengan yang tidak
2. Profil orang yang bertaqwa:

1. Memiliki keimanan yang mantap
2. Dekat kepada Allah swt
3. Siap berkorban jiwa dan harta
4. Berhubungan baik dengan sesama

QS 2:2-5

QS 2:177
10
Tawakkal itu indah

1. Makna dan keharusan tawakkal
2. Rukun tawakkal:

1. Mengenal Allah dengan segala sifatnya seperti: Maha kuasa, kaya, tempat meminta
2. Kemantapan hati dalam tauhid
3. Menyandarkan hati sepenuhnya kepada Allah
4. Baik sangka kepada Allah

QS 3:160
11
Pengaruh tawakkal

1. Tawakkal kepentingan manusia
2. Buah tawakkal:

1. Ketentraman
2. Kekuatan
3. Keperkasaan
4. Ridha (kepuasan)
5. Harapan (optimis)

QS 10:71-72

QS 11:54-56

QS 8:49

QS 21:83-88
12
Jalan menuju tawakkal

1. Tawakkal menggunakan jalan yang ditentukan Allah
2. Jalan menuju tawakkal:

1. Mengetahui asma Allah
2. Tsiqah (percaya) pada Allah
3. Mengenal kelemahan diri sendiri
4. Bergaul dengan orang yang bertawakkal
5. Mengikuti jejak generasi yang tawakkal
6. Mengetahui keutamaan tawakkal

QS 67:29

QS 51:20-21

QS 19:1-2

QS 65:3
13
Kendala tawakkal

1. Manusia kadangkala tidak bertawakkal
2. Kendala dalam tawakkal:

1. Tidak mengetahui kedudukan Allah
2. Tertipu diri sendiri
3. Condong kepada makhluk
4. Terpedaya dunia

QS 6:17

QS 18:42-44

QS 7:194

QS 3:14
14
Nikah dalam pandangan Islam

1. Anjuran untuk menikah
2. Nikah merupakan sesuatu yang agung dan sakral, jangan nodai pernikahan dengan sesuatu yang maksiat
3. Pernikahan harus disyukuri

Hadist 16

QS 4:21
15
Rumah tangga yang bahagia

1. Setiap orang menghendaki kehidupan rumah tangga yang bahagia
2. Faktor-faktor kebahagiaan:

1. Pasangan hidup yang shaleh
2. Anak-anak yang shaleh
3. Pergaulan dengan orang shaleh
4. Sumber rizki di negeri sendiri

QS 30:21

Hadist 17
16
Fungsi rumah tangga

1. Keharusan membekali kehidupan rumah tangga dengan taqwa
2. Fungsi rumah tangga:

1. Tempat kembali
2. Mesjid
3. Madrasah
4. Benteng pertahanan rohani

QS 2:197
17
Interaksi dengan Al-Qur’an

1. Perlu dekat dengan Al-Qur’an
2. Bentuk interaksi dengan Al-Qur’an

1. Membaca
2. Memahami
3. Mengamalkan
4. Memasyarakatkan

QS 2:185
18
Waktu dalam kehidupan muslim

1. Waktu itu laksana pedang
2. Waktu cepat berlalu dan takkan kembali lagi
3. Penyesalan akibat tak manfaatkan waktu dengan baik
4. Keharusan memanfaatkan waktu dengan baik

QS 79:46

QS 63:9-10

QS 35:36-37

Hadist 9
19
I’tikaf, menghidupkan sunnah rasul

1. Meneladani Rasul dalam ibadah 10 hari terakhir
2. I’tikaf dalam rangka memakmurkan mesjid Taqarrub Ilallah

Hadist 18
20
Program I’tikaf

1. I’tikaf, usaha memantapkan iman dan taqwa
2. Program: Bahasan tema-tema Islam, kajian kitab, tadabbur, dzikir dan lain-lain

Hadist 19
21
Taqarrub ilallah

1. Keharusan mendekatkan diri kepada Allah
2. Seluruh peribadatan mendidik kita untuk dekat kepada Allah
3. Pentingnya dekat kepada Allah:

1. Memiliki ketenangan dan ketentraman jiwa
2. Tidak berani menyimpang dari jalan Allah
3. Bertanggung jawab atas tegaknya nilai-nilai Islam

Hadist 10

QS 58:7-8
22
Urgensi ikhlas dalam beramal

1. Pengertian dan perintah ikhlas
2. Urgensi ikhlas dalam amal

1. Faktor diterimanya amal
2. Amal yang berat menjadi ringan

QS 98:5
23
Buah keikhlasan

1. Ikhlas membawa pengaruh positif
2. Buah-buah ikhlas:

1. Ketenangan jiwa
2. Kekuatan rohani
3. Amal yang kontinyu
4. Memperoleh pahala

Hadist 11

Hadist 12

QS 28:88

Hadist 13
24
Faktor-faktor pemantap ikhlas

1. Kesungguhan mencapai ikhlas
2. Faktor-faktor pemantap ikhlas

1. Ilmu yang mantap
2. Teman yang ikhlas
3. Mengikuti orang ikhlas
4. Berjuang melawan hawa nafsu
5. Berdo’a kepada Allah swt

QS 22:54

Hadist 14

Hadist 15

QS 18:28
25
Hikmah zakat

1. Keharusan menunaikan zakat
2. Hikmah zakat:

1. Mensucikan jiwa dari sifat kikir
2. Mensucikan harta dari yang haram
3. Memperkokoh hubungan kepada Allah
4. Memperkokoh hubungan dengan sesama muslim

QS 9:60, 103
26
Kaya hati

1. Kaya hati merupakan kaya yang sesungguhnya
2. Kaya hati: cukup dan ridha dengan pemberian Allah
3. Miskin hati: merasa kurang meskipun harta sudah banyak
4. Ciri kaya hati:

1. Dipenuhi cahaya iman
2. Memiliki sifat qona’ah
3. Memiliki sifat tawakkal yang tinggi

Hadist 5

QS 24:35

Hadist 6

QS 65:3
27
Pintu-pintu syaithan

1. Syaithan selalu mencari celah untuk menghancurkan manusia
2. Pintu-pintu yang digunakan syaithan:

1. Wanita
2. Anak
3. Harta
4. Kuda pilihan sebagai simbol status

QS 63:9
28
Dzikir, syukur dan ibadah yang baik

1. Nabi mengajarkan do’a minta kesanggupan berdzikir, syukur dan ibadah yang baik
2. Hakikat dzikir, syukur dan ibadah yang baik

Hadist 7

QS 63:9

QS 14:7

Hadist 8
29
Makna takbiran

1. Mengakhiri Ramadhan dengan takbir, tahlil dan tahmid
2. Takbir berarti mengakui kebesaran Allah dan mau tunduk pada undang-undang Allah
3. Tahlil berarti loyalitas hanya kepada Allah
4. Tahmid berarti bersyukur atas nikmat dari Allah

QS 2:185
30
Kembali kepada fitrah

1. Mengakhiri Ramadhan, mengembalikan kesucian jiwa
2. Keberhasilan ibadah Ramadhan:

1. Tauhid yang mantap
2. Akhlak yang mulia
3. Semangat menimba ilmu
4. Semangat memakmurkan mesjid
5. Solidaritas sosial yang tinggi

QS 30:30

SILABUS MATERI KHUTBAH JUM’AT 1997
NO

JUDUL/TOPIK

URAIAN/POKOK BAHASAN

REFERENSI
1
Memasuki Tahun Baru, menyambut Ramadhan yang mubarak

1. Tahun baru dengan semangat berislam yang lebih baik
2. Menyambut Ramadhan dengan gembira sebagai bulan perbaikan diri
3. Kegembiraan menyambut Ramadhan dengan:

1. Memahami kembali hakikat ibadah Ramadhan
2. Berniat untuk mengisi Ramadhan dengan aktivitas yang bermanfaat
3. Memperkokoh hubungan kepada Allah dan sesama muslim

QS 2:183

Hadist 1
2
Ramadhan sebagai madrasah bagi muslim

1. Ramadhan merupakan bulan latihan dan pembinaan
2. Ramadhan melatih kesehatan fisik, mental dan sosial
3. Optimalisasi Ramadhan sebagai bulan tarbiyah

QS 2:183

Hadist 2
3
I’tikaf dan pembersihan diri

1. Perlunya memasyarakatkan I’tikaf
2. Memanfaatkan Ramadhan untuk membersihkan:

1. Niat agar memiliki keikhlasan
2. Jiwa agar memiliki sifat-sifat mulia
3. Harta agar terjamin halalnya dan terhindar dariterlalu cinta pada harta

QS 51:56

QS 91:8-10

QS 9:103
4
Interaksi dengan Al-Qur’an

1. Ramadhan sebagai syahrul Qur’an
2. Al-Qur’an merupakan petunjuk hidup muslim
3. Kedekatan muslim terhadap Al-Qur’an:

1. Memahami dengan baik
2. Membacanya secara rutin
3. Selalu menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuannya
4. Berjuang menegakkannya

QS 2:185

QS 6:153

QS 61:8-9
5
Zakat dan tanggung jawab sosial

1. Zakat merupakan kewajiban dan kebutuhan yang harus ditunaikan
2. Fungsi zakat:

1. Membersihkan hati dari sifat kikirdan terlalu cinta pada harta
2. Membersihkan harta dari kemungkinan mendapatkannya yang tidak halal
3. Menjembatani kesenjangan sosial antara yang mampu dengan yang tidak mampu

QS 7:156

QS 9:103

QS 9:60
6
Islam agama fitrah

1. Islam merupakan agama untuk manusia
2. Ajaran Islam cocok dengan manusia, karena tak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia
3. Kalau ada manusia yang tidak cocok dengan Islam, bukan karena Islamnya yang tidak cocok tapi manusianya yang tidak sehat secara rohani

QS 6:153

QS 2:10
7
Profil umat terbaik

1. Keharusan kita untuk menjadi umat terbaik
2. Ciri umat terbaik:

1. Amar ma’ruf
2. Nahi munkar
3. Beriman kepada Allah

QS 3:110
8
Kenikmatan iman dan kunci masuk surga

1. Setiap muslim tentu ingin masuk surga
2. Tiga kunci syurga yang juga membuat iman menjadi lezat:

1. Ridha kepada Allah sebagai Tuhan
2. Islam sebagai agama
3. Muhammad sebagai Nabi/Rasul

Hadist 3

Hadist 4

QS 79:30

QS 3:85

QS 33:21
9
Profil generasi yang shaleh

1. Dunia ini diwariskan kepada mereka yang shaleh
2. Persepsi tentang keshalehan
3. Profil generasi yang shaleh:

1. Memiliki iman yang kuat
2. Memiliki ilmu dan wawasan yang luas
3. Memiliki kemampuan/ketrampilan
4. Bersungguh-sungguh dalam perjuangan menegakkan kebenaran

QS 21:105

QS 46:13

QS 58:11

QS 22:78
10
Iman yang kokoh

1. Keharusan memiliki iman yang kokoh
2. Faktor-faktor pengokoh iman:

1. Memahami Al-Qur’an
2. Memahami dan meneladani Rasul
3. Mengikuti jejak sahabat dan salafus shaleh

QS 10:57

QS 47:24

QS 4:80

QS 31:32

QS 4:69
11
Sebab-sebab lemahnya iman

1. Iman bisa kuat dan bisa lemah
2. Sebab lemahnya iman:

1. Pengaruh duniawi
2. Takut pada kehidupan
3. Berbuat maksiat
4. Terbatas pada aspek ilmu

QS 57:20

QS 63:11, 11:6

QS 5:58

QS 33:39

QS 3:14
12
Membangun kekuatan umat

1. Keharusan membangun kekuatan umat
2. Enam kekuatan umat yang harus dibangun:

1. Kekuatan akidah
2. Kekuatan akhlak
3. Kekuatan jamaah
4. Kekuatan ilmu
5. Kekuatan harta
6. Kekuatan jihad

Hadist 5

QS 46:13

QS 68:4

QS 61:4

QS 58:11

QS 63:9

QS 8:60
13
Haji dan refleksinya dalam kehidupan

1. haji mabrur, calon penghuni syurga
2. Makna dan hikmah dari rangkaian pelaksanaan haji
3. Makna kewajiban sekali dalam seumur hidup karena kesan haji yang mendalam sepanjang hidup

Hadist 6

QS 22:30
14
Bukti haji mabrur

1. Haji bukan sekedar menggugurkan kewajiban
2. Bukti haji mabrur:

1. Taqarrub ilallah
2. Menjalin hubungan akrab dengan sesama
3. Memiliki tanggung jawab perjuangan menegakkan Islam

QS 22:32

QS 2:186

QS 3:103

QS 22:78
15
Nabi Ibrahim sebagai teladan

1. Kehidupan Ibrahim dan keluarganya mengandung banyak pelajaran
2. Pelajaran dari kisah Ibrahim:

1. Tauhidnya yang mantap
2. Kegigihan dalam berjuang
3. Pengorbanan yang tiada terkira
4. Dukungan keluarga yang kuat

QS 3:67

QS 37:97-98

QS 37:102-107

QS 2:132
16
Pengorbanan dalam perjuangan

1. Keharusan berjuang di jalan Allah
2. Tiada perjuangan tanpa pengorbanan
3. Pengorbanan dengan jiwa dan harta

QS 61:4

QS 9:111
17
Kepemimpinan dalam Islam

1. Kebutuhan masyarakat terhadap adanya pemimpin
2. Keharusan memilih pemimpin yang baik. Yakni pemimpin yang:

1. Bertaqwa kepada Allah swt
2. Memiliki wawasan yang luas
3. Memiliki kecakapan memimpin
4. Memiliki semangat mengekkan kebenaran

QS 5:55

Hadist 7

Hadist 8
18
Peran umat Islam dalam kepemimpinan

1. Kepemimpinan berorientasi pada penegakan kebenaran dan keadilan
2. Keharusan memilih pemimpin muslim dalam upaya tegaknya kebenaran dan keadilan
3. Pemimpin merujuk kepada ulama bukan sebaliknya

QS 5:2

QS 3:28
19
Makna dan hakikat Hijrah

1. Pengertian hijrah masa kini
2. Bentuk-bentuk hijrah maknawi:

1. I’tiqadiyah (Keyakinan)
2. Fikriyah (Pemikiran)
3. Syu’uriyah (Perasaan)
4. Sulukiyah (Tingkah laku)

QS 2:218

Hadist 9, 10, 11
20
Urgensi adil, jujur, amanah dalam masyarakat

1. Keharusan pemimpin untuk bertindak adil, jujur, dan amanah
2. Bila tidak ada keadilan, kejujuran dan amanah menimbulkan kerusakan moril dan materil

Qs 4:58
21
Menepati janji

1. Janji merupakan utang yang harus dibayar
2. Jangan mengumbar janji
3. Akibat tidak menepati janji:

1. Dimurkai Allah
2. Dibenci manusia
3. Terjadi berbagai kerusakan

QS 3:77

QS 2:27
22
Tanggung jawab terhadap amanah

1. Kepemimpinan merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan
2. Mengkhianati amanah berarti menumbuhkan sifat kemunafikan
3. Profil pemimpin yang memegang amanah: Umar bin Khattab, Umar bin Abd. Aziz, dll

QS 4:58
23
Pemimpin yang dipimpin

1. Pentingnya kerjasama pemimpin dengan rakyat
2. Pemimpin harus ikhlas dan rakyat harus taat dalam kebenaran
3. Contoh pemimpin yang ikhlas dan rakyat yang taat

QS 4:59

Hadist 12
24
Aplikasi jihad dalam kehidupan

1. Perintah jihad tidak hanya dalam bentuk perang
2. Bentuk-bentuk jihad yang dapat dilakukan:

1. Jihad dengan fisik
2. Jihad dengan harta
3. Jihad dengan lisan dan tulisan
4. Jihad dengan ilmu dan pemikiran

QS 22:78

QS 61:4
25
Globalitas ajaran Islam

1. Islam merupakan agama yang sempurna dan menyeluruh. Karenanya manusia harus memahami ajaran islam secara integral
2. Syumuliyatul Islam: Aqidah, Syari’ah dan akhlak
3. Keharusan menjadi muslim kaffah

QS 2:208

QS 46:13

QS 33:36

QS 45:18

QS 68:4
26
Ciri keluarga Islami

1. Keharusan membangun keluarga yang Islami
2. Ciri keluarga Islami:

1. Memeiliki kecenderungan pada agama
2. Yang muda menghormati yang lebih tua
3. Lemah lembut dalam pergaulan
4. Sederhana dalam hidup
5. Introspeksi dan taubat

Hadist 13
27
Jalan menuju iman

1. Iman memiliki kedudukan yang sangat penting
2. Jalan menuju iman:

1. Pahami ilmunya
2. Gunakan sarana yang disediakan
3. Jangan taqlid

QS 47:19

QS 16:78

QS 17:36
28
Menghadapi era globalisasi

1. Teknologi informasi dan komunikasi membuat dunia ini seperti desa yang kecil
2. Iman sebagai benteng pertahanan umat di tengah sistem global yang jahiliyah
3. Perlunya mengenal teknologi informasi:

1. Media cetak
2. Elektronik

QS 31:20
29
Keharusan menjadikan Rasul sebagai uswah

1. Rasul saw merupakan teladan dalam hidup
2. Untuk meneladaniRasul harus kenal terlebih dahulu
3. Kenali rasul melalui: Al-Qur’an, hadist, kisah sahabat dan sirah nabawiyah

QS 33:21

Hadist 14
30
Hakikat menjadikan Rasul sebagai uswah

1. meneladani Rasul dalam seluruh aspek kehidupan
2. Syarat meneladani rasul: Mengharap rahmat Allah, Beriman pada akhirat dan berdzikir
3. Hakikat meneladani Rasul: mencintai, mengikuti, mentaati

QS 33:21

QS 9:24

QS 3:31

QS 4:59

Hadist 15
31
Lima nasihat Nabi

1. Nasihat nabi adalah petunjuk hidup
2. Lima nasihat Nabi:

1. Takutlah atas perbuatan haram
2. Relalah atas pemberian Allah
3. Berbuat baiklah pada tetangga
4. Cintailah manusia sebagaimana pada diri sendiri
5. Jangan terlalu banyak tawa karena bisa mematikan hati

Hadist 16
32
Hakikat dunia

1. perbandingan dunia dan akhirat
2. mensikapi dunia
3. Dunia ini tempat bercocok tanama (beramal) bukan menuai
4. Dunia ini tempat transit bagi musafir yang berjalan jauh
5. Memprioritaskan akhirat tanpa mengabaikan dunia

Hadist 17

QS 29:64

QS 28:77
33
Syukur nikmat

1. Pengertian syukur nikmat: mengakui bahwa kenikmatan itu pemberian Allah swt
2. Kenikmatan terdiri dari zhahir dan bathin
3. Syukur sebagai bukti pengabdian
4. Syukur akan mendatangkan kebaikan

QS 2:172

QS 31:20

QS 14:7
34
Kufur nikmat, pelajaran dari kisah Qarun

1. Qarun, umat Nabi Musa yang kaya tapi kufur nikmat dan sombong
2. Kesombongan dan kekufuran membuat Qarun dimusnahkan Allah ke dalam bumi (gempa bumi) hingga muncul istilah harta karun

QS 28:76-82
35
Sebab-sebab kufur nikmat

1. pengertian kufur nikmat
2. Sebab-sebab kufur nikmat:

1. Tidak memahami bahwa kenikmatan itu dari Allah
2. Selalu melihat ke atas sehingga merasa kurang terhadap

QS 14:7

Hadist 18
36
Manusia yang paling buruk

1. Manusia ada yang baik dana ada yang buruk
2. Ciri manusia yang paling buruk:

1. Cita-cita untuk kepentingan perut
2. Kemuliaan dilihat dari perhiasan
3. Wanita menjadi kiblat
4. Harta sebagai agama

Hadist 19
37
Iman kepada Allah dan pembuktiannya

1. Keharusan beriman kepada Allah
2. Pembuktian iman kepada Allah:

1. mengakui keesaan-Nya
2. Selalu merasa diawasi–Nya
3. Takut terhadap azab-Nya

QS 3:18, 53:23

QS 22:62, 12:40

QS 57:4, 68:33
38
Syirik dan bahayanya

1. Pengertian dan macam-macam syirik
2. Bahaya syirik:

1. kezhaliman yang besar
2. Dosa besar
3. Amal yang baik ditolak Allah

QS 31:13, 16:120

QS 22:62, 12:40

QS 57:4, 68:33
39
Sendi-sendi masyarakat Islam

1. Keharusan mewujudkan masyarakat Islami
2. Sendir-sendi masyarakat Islam:

1. Iman yang kokoh
2. Ukhuwah yang mantap
3. Persamaan derajat
4. Kemerdekaan dalam yang baik
5. Solidaritas sosial
6. Keadilan

QS 49:10

QS 49:13

QS 49:71
40
Penyakit-penyakit dalam masyarakat

1. Masyarakat Islami tidak akan terwujud bila ada penyakit-penyakit mental
2. Penyakit-penyakit masyarakat:

1. Kufur nikmat
2. Perbuatan ngawur
3. Menumpuk-numpuk harta
4. Bersaing secara tidak sehat
5. Saling membenci
6. Saling mendengki
7. Perbuatan zalim dan jahat
8. Saling membunuh

Hadist 20
41
Faktor-faktor kehancuran suatu masyarakat

1. Hindari kehancuran masyarakat
2. Faktor-faktor penghancur masyarakat:

1. Penguasa yang tidak adil
2. Konglomerat yang berbuat fasik
3. Maksiat yang merajalela
4. Masayarakat yang tidak bersyukur

QS 17:16
42
Sikap muslim terhadap kemunkaran

1. Kemunkaran dan kemaksiatan, merupakan penghancur masyarakat
2. Sikap muslim terhadap kemunkaran:

1. mencegah dengan kekuasaan
2. Mencegah dengan lisan
3. Mencegah dengan hati (membenci)

Hadist 21
43
Upaya memiliki anak yang shaleh

1. Setiap orang tua muslim pasti ingin anaknya menjadi anak yang shaleh
2. Mengupayakan anak shaleh:

1. Memilih istri yang shaleh
2. Memohon kepada Allah swt
3. Memberi makanan yang halal dan baik
4. Mendidik anak sejak dini
5. Orang tua harus menjadi teladan

Hadist 22
44
Kenakalan remaja dan upaya mengatasinya

1. Kenakalan remaja sangat meprihatinkan
2. Langkah penanggulangan:

1. Menanamkan nilai-nilai keimanan
2. Keteladanan orang tua dan guru dan tokoh masyarakat
3. Mendidik dengan cara yang sesuai dengan kondisi remaja

QS 66:6
45
Remaja ideal menurut Islam

1. Keharusan membangun generasi yang ideal
2. Ciri remaja yang ideal:

1. Memiliki iman yang kuat
2. Memiliki wawasan pengetahuan yang luas
3. Memiliki kekuatan jasmani yang prima
4. Memiliki sifat seorang kader: kreatif, aktif, dinamis, energik, revolusioner

QS 4:9
46
Makanan antara yang halal, thayyib dan haram

1. Keharusan memakan yang halal dan thayyib
2. Makanan yang halal dan thayyib membawa kesehatan jasmani dan keberkahan
3. Makanan yang haram dari segi jenisnya dan cara mendapatkannya
4. Memakan yang haram membuat tidak sehat, tidak berkah, do’a ditolak dan bisa masuk neraka

QS 2:168

Hadist 23
47
Pangkal kemunduran umat

1. Kaum muslimin pernah mengalami kejayaan, tapi terjadi kemunduran
2. Pangkal kemunduran umat:

1. Jauh dari Al-Qur’an dan Sunnah
2. Minder sebagai muslim
3. Kebodohan dan taqlid
4. Perpecahan

QS 17:36

QS 3:103
48
Ciri iman yang sempurna

1. Setiap muslim harus meiliki iman yang sempurna
2. Ciri iman yang sempurna:

1. Tidak takut celaan dalam taat kepada Allah
2. Tidak riya dalam beramal
3. Memilih dan mengutamakan kepentingan ukhrawi ketimbang duniawi

Hadist 24
49
Urgensi dan fungsi shalat

1. Shalat merupakan sesuatu yang penting, sebagai tiang islam
2. Fungsi shalat dalam kehidupan muslim:

1. Pengokoh hubungan dengan Allah
2. Pengokoh hubungan dengan sesama muslim

Hadist 25
50
Membuktikan diri sebagai orang yang sudah mendirikan shalat

1. Shalat tidak sekedar menggugurkan kewajiban
2. Bukti sesudah shalat:

1. Mencegah yang keji (zina) dan munkar
2. Memiliki sikap tunduk dan patuh kepada Allah
3. Menjaga kebersihan lahir dan bathin
4. Memiliki solidaritas sosial

QS 29:45
51
Akhlak seorang muslim

1. Keharusan berakhlak yang mulia
2. Wujud akhlak yang mulia:

1. Akhlak kepada Allah swt (cinta, baik sangka, tawakkal, takut, dll)
2. Akhlak kepada manusia (orang tua, tamu, tetangga, dll)
3. Akhlak kepada hewan (tidak menyiksa, dll)
4. Akhlak kepada lingkungan hidup (menjaga kelestariannya)

Hadist 26
52
Tugas manusia dalam kehidupan

1. tugas manusia adalah ibadah
2. Ibadah yang merupakan bekal untuk bisa berjumpa dengan Allah
3. Kriteria ibadah:

1. Ikhlas niatnya
2. Benar cara melaksanakannya
3. Ridha Allah tujuannya

QS 51:56

QS 18:110

QS 98:5

QS 45:18

QS 2:207
53
Pergantian tahun, momentum introspeksi

1. Akhir dan awal tahun hanyalah perubahan waktu
2. Memanfaatkan pergantian waktu untuk muhasabah, evaluasi dan introspeksi diri, bukan dengan hal-hal yang sifatnya maksiat
3. Hal-hal yang harus dievaluasi:

1. Kebaikan apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana meningkatkannya
2. Keburukan apa yang kita lakukan dan upaya apa uantuk tidak mengulanginya

QS 59:18

Credit Narasumber :

1. Konsep - Konsep Umum Islam, Abu Urwah






Jl. Kalibata Utara No. 16, Jakarta Selatan.
2. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Da'wah KHAIRU UMMAH
Jl. Kalibata Utara No. 16, Jakarta Selatan.

1